Minggu, 27 Oktober 2019

Cerita Sex Menggairahkan | Tergoda Melihat Tanteku Sedang Buang Air


Tergoda Melihat Tanteku Sedang Buang Air

Cerita Sex Menggairahkan | Kenalkan nama saya Algan, saya datang dari bandung serta dari kecil saya tinggal dibandung bersama dengan ibu serta ayah saya, sekarang saya masih sekolah kelas 3 SMA di salah satunya sekolah negeri di kota bandung, sehari2 saya cuma sekolah, pulang, bantu2 ibu serta main bersama dengan teman2 seumuran, kerjakan PR serta tonton Tv atau main Game layaknya seperti remaja biasanya. 

pengalaman saya dalam soal seks berawal waktu ibu saya ajak saya liburan di desa tempat kelahiran ibu, tentunya tempat kelahiran saya karena saya geser ke bandung waktu saya usia 5 tahun atau waktu saya ingin masuk TK, hari itu ialah hari libur pertengahan semester serta saya libur benar-benar panjang karena kebetulan sekolah saya direhab lagi supaya gedung2 yang rusak jadi lebih baik serta tidak membahayakan siswa siswi waktu proses belajar. 

Hari itu hari jum`at saya serta ibu saya pergi memakai bis antar kota ke arah satu desa di jateng, nama desanya ialah desa Pucukwaru di desa ini semua penduduknya masih tradisionil sekali, serta di desa ini masih jarang-jarang kendaraan roda empat atau mobil jadi dari terminal ke desa saya harus terpaksa memakai jas aojek, jauh terminal dengan desa kira2 satu jam lebih, jauh serta cukup terpencil memang, tetapi orang2 serta situasi desa ini membuat saya kerasan tinggal lama di desa ini, karena memang di sini telah ada listrik, 

jadi TV,DVD,GAME serta lain2 dapat saya nikmati di sini, serta jaringan telephone selular untuk internet cukup lancar, malam seputar jam 9 saya sampai di desa itu, saya serta ibu yang bawa barang banyak seperti baju ubah serta buah2an untuk oleh2 juga diterima senang oleh bulik saya, yakni bulik Yarmi istri dari pamanku atau paklik, beliau ialah adik dari ibuku yang nomor dua, sedang adik ibuku yang paling akhir wanita bernama bulik Yarma yang tinggal di semarang bersama dengan nenek saya, sedang kakek saya telah meninggal dunia 2 tahun kemarin, saya serta ibu langsung masuk kerumah yang cukup besar walaupun bangunan cukup sudah tua tetapi tertangani serta bersih, kelihatannya bulik yarmi ialah figur yang rajin, maklum lah orang desa yang utun tentu rajin2. 

Lama kami berempat saya, ibu, bulik yarmi serta palik seno bercanda serta sama-sama menceritakan sampai tengah malam serta ibu merasakan ngantuk, kami semuapun ngantuk, kami pergi tidur masing2, ibuku pilih tidur dikamar, sedang paklik sama bulik tidur dikamar mereka, saya sendiri pilih untuk tidur di muka TV karena dari sana luar serta enak bikin tidur, malas harus juga geser kekamar karena sudah benar-benar lelah. Dingin nya angin malam serta nyamuk2 nakal membuat saya terjaga pada malam hari seputar jam 2 pagi hari, saya dengan malas mengejar ibuku geser ke kamar untuk tidur bersama ibu, sesudah buka pintu perlahan-lahan serta masuk supaya tidak membangunkan ibu saya benar-benar terkejut lihat tempat tidur ibu saya yang miring, tetapi rok nya terungkap hingga menampakan paha mulus serta celana dalam ibu yang berwarna putih, pantat ibu besar sekali serta bundar, lama saya nikmati panorama ibu, 

tidak berasa kontol saya menegang serta ngaceng sengaceng2nya, tetapi bagaimana juga ia ialah ibu saya serta saya cuma dapat memandanginya saja, saya tidak ingin serta tidak berani melakukan perbuatan lebih, sampai saya kembali tertidur dalam kondisi ngaceng, pagi harinya pagi2 sekali saya merasakan ada tangan yang menggenggam kontol ngaceng saya, entahlah siapa, mungkin ibu saya memeriksa apa anaknya sudah dewasa apa belum. Saya bergerak dari tidur saya, saya lihat ibu tidak berada di samping saya, saya dengar suara sepeda motor paklik saya yang satu orang pedagang berlalu pergi pergi berjualan di pasar kota, saya yang masih cukup ngantuk samar2 dengar suara wanita2 bicara di belakang, kedengaran nya suara ibu serta bulik yarmi mengobrol di belakang mungkin di kamar mandi, kamar mandi di sini terdapat dibelakang rumah yang bersebelahan langsung dengan tembok pagar yang cukup tinggi karena dibelakang tidak ada rumah, tetapi tanaman singkong serta jagung, serta kamar mandi cuma berdinding bambu yang berlubang disana-sini termakan umur cuma hanya dada orang dewasa saja, 


disampingnya bersebelahan langsung dengan WC untuk buang airbesar serta terletak yang bersebelahan langsung dengan bilik tempat mandi benar-benar terbuka serta hampir tidak tertutup penuhjadi waktu kita mandi jika ada orang boker tentu gampang sekali disaksikan, pagi itu terlihat ibu sedang eek serta bulik sedang membersihkan pakaian serta beberapa piring serta gelas kotor, saya dengar pembicaraan mereka tentang berita bulik yarni yang di semarang serta nenek, saat saya menegur mereka bulik saya yang sedang membersihkan baju dalam seperti CD serta kutang juga terkejut “hoalah le..le… mbok ya jangan ngagetin bulik to, kelak kalau jantung bulik lepas kepye coba?” saya menjawab “salah sendiri bercakap asyik sekali, gk tahu saya datang” serta pada saat saya usai bicara terdengar suara dari ibu saya yang sedang eek “tuuuuttttt…..brrruuutttttt” lalu saya serta bulik ibu sama2 sama ketawa dengar suara kentut ibu yang 1/2 ditahan serta dikeluarkan “eh yu, kentutnya kok dapat seperti begitu, kelak kalau tai nya morat-marit tercecer kemana2 bagaimana? hahahaha” gurau bulik saya, saya cuma tersenyum sekalian memikirkan dubur ibu waktu keluarkan tai serta kentut, 

saya yang masih ngaceng jadi makin ngaceng,iseng saya menunduk lihat bulik yang sedang jongkok cuma menggunakan daster pendek tanpa ada lengan saya lihat belahan dada bulik yang tidak menggunakan kutang, karena memang tidak ada tali kutang di bahu bulik jadi saya meyakini bulik tidak menggunakan kutang, terlihat putih sekali payudara bulik, pentilnya juga terlihat besar sekali, fundamen bulik orang desa yang lugu, saya lihat di ketiak atau ketek bulik ditumbuhi bulu yang sngat lebat serta hitam, mungkin bulik jarang-jarang mencukurnya, walau sebenarnya ibu saya punyai bulu ketek tetapi tidak setebal bulu ketek bulik, lebih ngaceng saja saya lihat itu, asik2nya menghayal tiba2 ibu mengatakan dari dalam WC “le ambilin air gih, ibu ingin cebok saja lupa bawa serta air, barusan biu kepingin sekali,”

saya langsung ambil ember serta saya isi air, ‘ditaruh mana bu?” “sini masuk, simpan di, ibu malas berdiri, kelak pantat ibu belepotan tai lo, kan masih lengket di anus ibu” wah ibu vulgar sekali ya, saya yang kepingin pipis dari barusan bingung ingin pipis dimana, di WC ada ibu yang sedang cebok sekalian bersihin memek atau arti desa sini nama nya tempik ibu menggosok2 tempiknya tanpa ada memedulikan saya, sedang di kamar mandi bulik sedang membersihkan serta berjongkok, ya ampun dari belahan paha bulik saya lihat bulik pun tidak gunakan CD, dapat dibuktikan waktu jongkok serta membersihkan bulik mengangkang serta bulu jembut nya yang luuuuar biasa tebal, lebat serta hitam pekat berhamburan kemana2. 

“aku kencing dimana ini ? ibu sich lama sekali cebok nya” ibuku yang orang jawa menjawab “sek to le, sek ngresiki tempek ki lo’ saya yang dari kecil tinggal di bandung kurang memahami berarti, tetapi setahu saya beliau sedang bersihkan memeknya, “sudah kencing di sini saja, lagian manukmu kan masih kecil to le, bulik saja tidak tega melihatnya’ kata bulik saya, saya jadi tersinggung tetapi merasakan semangat serta ditantang tunjukkan kontol saya karena beberapa kata bulik barusan, saya jongkok di muka nya cukup jauh supaya tidak tentang cucian ia waktu saya kencing, saya langsung jongkok serta tunjukkan kontol saya yang ngaceng serta sedang keluarkan air kencing, 

bulik lihat itu serta cuma tersenyum saja, tiba2 ibu keluar dari WC serta mengatakan “loh, tadi malam njongat seperti bambu runcing nyatanya peli mu to le?” “iyo mbak, peline anakmu wes gedi sekali, walau sebenarnya masih baru saja disunat” kata bulik saya, saya cuma tersipu sekalian terus kencing, belum usai kencing saya giliran bulik lari kecil ke arah Wc sekalian mengatakan pada ibu saya “sebenarnya dari barusan saya kepingin lo mbak yu, mbakyu ngising wae kok lama sekali, ngeluarin kambing ya?” “ngeluarin kelapa” gurau ibu saya, tidak lama saya lihat bulik menempatkan kakinya di ke-2 bagian Wc serta mengusung dasternya saya meyakini bulik menyengaja mengarahkan pantat serta anus nya kemuka saya sekalian keluarkan kentut nya. 

“brrreeeeetttttttttt…tetetetetet…bbbbrruuuoootttt” selanjutnya kembali serta tersenyum, di muka saya saya lihat bulik sedang eek di Wc saya lihat tempik bulik yang berjembut lebat keluarkan air kencing nya yang deras serta berwarna kuning, “jjjuuuussstttttsstttttsttttsttttstttttscccccssssssssssssttt” suara tempik bulik saay kencing, sedang anus bulik yang berjembut tipis2 keluarkan eek atau tai yang berwarna kuning kecoklatan sekalian kembali bulik terkentut2, mungkinperutnya sakit dari cocok ibuku eek barusan, disamping saya ibu sedang mandi menyiram tubuh nya dengan air serta menyabuni susu nya, pantat dan tempiknya yang berjembut lebat, tidak lupa ia keramas mengeramasi rambut serta bulu keteknya, saya ngaceng sekali pagi itu, tanggung saya lihat ibu, saya lebih senang lihat bulik yang sedang eek, saya ketahui sebetulnya bulik sadar saya sedang lihat ia eek, sesudah ibu usai mandi serta pergi dalam bulik mulai mengatakan ‘lihat apa kamu le?” “anu bulik, lihat bambu” “halah wong bambu kok disaksikan, katakan saja lihat bulik ngising(eek) ya to?” ‘nggak kok bulik” takut saya lihat ekspresi muka bulik “belum pernah tahu tempik ya le?” “udah bulik’ “dimana?” 

“di film porno bulik” 
“hhmmmmm, seringkali lihat film porno ya?” 
“iya bulik habisnya…” 
belum usai saya bicara bulik mengatakan 
“tapi tidak pernah lihat yang ini kan? tidak pernah lihat wanita eek tempik kencing serta anus nya ngeluarin tai kan?” 
“belum bulik, baru kali ini” 
“terus bagaimana rasa-rasanya? kamu ngaceng kan le?” 
“iya bulik” 
“kamu pernah ngeloco le?” 
‘apa itu bulik?’ 
“ngocok” jawab bulik 
“ooohhh… pernah bulik” 
“kalo kamu ingin ngeloco saja sekalian lihat bulik, mumpung masih pagi” 
“gak papah bulik?”,, 

bulik cuma mengagung sekalian lihat kontol saya, saya yang sangatlah terngsang serta ngaceng karena tingkah ibu lebih tingkah bulik saya langsung saya memegang kontol saya serta ngocok di muka bulik. 
“enak po tidak le?” 
“enak sekali bulik” 
bulik mulai kelihatan nafsu lihat saya ngocok di muka ia sekalian sama2 jongkok. 
“biar kamu lebih ngaceng bulik nungging ya le, kamu dapat lihat anus bulik yang ngeluarin tai’ 
saya cuma manjawab “iya bulik’ 

selanjutnya bulik saya nungging di muka saya mengarahkan anusnya yang berjembut di muka muka saya terlihat bulik mengejan supaya tai nya selekasnya keluar “eeeeegghhhggggkkkkk’ suara bulik waktu mengejan, serta suara kentut bulik terdengar bertepatan dengan tai bulik yang keluar sedikit “ppppprrrrrrtttttttttttttt… brruuuuttttttt, jrooootttttttt’ suara anus bulik bergetar serta keluarkan tai yang tercecer di lantai kamar mandi, bulik juga langsung jongkok kembali menghadap saya yang sedang ngocok sekalian melet2 tidak sadar seperti anjing sekalian mengocok kontol dengan memakai sabun, bulik mnggosok2 tempik nya di depanku sekalian mengatakan vulga “leee…. kontolmu ngaceng to lee.. peli mu gedi lee,,, besar…’ 

sekalian mengocok tempiknya sendiri ‘iya bulik, tempikmu ngacengi bulik, seksi, serta tidak lama berbarengan dengan pekikan kami berdua bulik terlabih dulu orgasme “crit,crit,cuuurrr” air kesenangan dari tempik bulik tumpah di lantai Wc serta kamar mandi, sebelum saya muncrat bulik gantikan tangan saya mengocok kontol saya sekalian menunjukkan ekspresi binal serta ganas yang mengagumkan sekalian berteriak tanpa ada perduli terdengar ibu saya “ayoooo lee… muncratin pejuhmu,,, mari kontooollll,,,, mari lee… mari kontol bagusss…. muncrat dari muka bulik, sini cah baguss.. muncratin mani mu, sepermamu, pejumu…. pejuhh,,,, sini pejuuhhhhh” serta sedetik selanjutnya “croootttt…crooottt…crooootttt….cuuurrrrrr…..suuuurrrr” mani saya menyirami muka bulik, dada serta daster bulik, ketek berjembut bulik yang seksi sampai basah. 

0 komentar: