Jumat, 31 Januari 2020

Cerita Sex Menggairahkan | Kenikmatan Bersama IBU


Kenikmatan Bersama IBU


Cerita Sex Menggairahkan
- Ini adalah narasi dewasa sedarah ibu ngentot anaknya sendiri. Satu cerita edan dari ibu serta anak yang saling edan sex hingga dia meremehkan jalinan darah salah satunya keduanya. Mereka menghianati suami sekaligus juga ayahnya sendiri. Bagaimana cerita ibu ngentot dengan anaknya ini, sedetailnya baca ceritanya di bawah ini!

Surya ialah anak tunggal bu Wiwiek. Semenjak kelas 1 SMA ia dipindahkan oleh ayahnya ke tempat neneknya bersekolah. Perkenalhain di antara Wiwiek dengan suaminya tidak terelakkan, sesudah menurut suami Wiwiek ia berselingkuh. Perselingkuhan itu benar berlangsung, tetapi cuma laporan orang, sebab Wiwiek jugapintar jaga rahasia. Sesudah demikian tahun berpisah dan suami Wiwiek telah berobat kemana saja serta kontolnya diangap dapat berperan, pada akhirnya mereka rujuk kembali.

Waktu itu juga Surya telah lulusSMA serta ia ditarik kembali pada rumah mereka. Saat itu suami WIwiek ada di kota serta sekali satu minggu pulang ke kebun teh seluas 20 hektar punya mereka. Wieik menyengaja di letakkan disana, supaya tidak berselingkuh. Mereka cuma terkait suami isteri sekali dalam satu minggu, itu juga jika suami Wiwiek sedang tidak repot.

Surya langsung ke villa di kebun teh, atas surahan ayahnya, agar istirahat barang satu minggu, menanti pendaftaran di perguruan tinggi terkenal. Surya datang di villa kebun teh serta mendesak bell. Villa itu sepi sekali. Surya telah kedinginan. Pikirkan umumnya di Semarang, lantas piondah ke kebun teh yang benar-benar dingin di sore hari. Angin berdesir dari semua pelosok ke villa yang tempatnya pada ketinggian. Begitu senangnya Wiwiek lihat anaknya ada di muka pintu. Tinggi. Tiga tahun berpisah, membuat benar-benar kangen serta Surya juga kangen. Langsung Wiwiek memeluk anaknya serta emncium bibirnya. Surya kaget sekali.

Sesudah pintu digembok serta mereka ke ruangan tengah, Wiwiek langsung memeluk Surya serta menciuminya. Tangannya meraba-raba kontol Surya dari balik celananya.
“Mama…”
“Ya sayang. AKu benar-benar mencintaimu. Saya tidak mampu berpisah denganmu.”
Surya bingung, mengapa ibunya demikian. Apa ibunya telah edan? Lihat badan ibunya yang sintal serta makin cantik serta menggairahkan, Surya bergetar juga. Secara cepat ibunya melepas dasternya. Cepat juga ia melepas bra serta turunkan celana dalamnya. Wiwiek yang telah kesetanan telah telanjang bundar.
“Mama…?
“Kalau cuma kita berdua, saya bukan ibumu nak. Saya kekasihmu. Puasi ibu nak. Telah lama saya menungumu. AKu tidak pernah selingkuh dengan siapa saja. Sekarang saya pun tidak berselingkuh. Tetapi saya ingin bersetubuh denganmu, sayangku, cintaku…” ibunya menciuminya serta melepas satu-satu kanting baruSurya serta melepas semua yang ada. Angi terus berhembus, bawa dingin.
“Kita ke kamar sayang…” diseretnya badan Surya ke kamar tidurnya serta pintu digembok rapat.
“Ayo sayang. Puasi mama Nak. Puasi mama sayang…” Ibunya memeluk serta menioumi Surya yang telah telanjang serta terbengong seperti terserang stroom. Pada akhirnya Surya memberi ciuman hangat pada ibunya. Mereka sama-sama berangkulan.
“Oh… sayang, kontolmu besar sekali serta keras sayang. Tidak pernah menyerang memek wanita lain kan?” kata Wiwiek.
“Belum Ma..”
“Bagus, saat ini puasi ibu nak. Ibu telah lama tidk terpuasi. Mari sayang, ayolah…” Ditariknya Surya anaknya itu menindihnya. Disodorkannya teteknya ke mulut anaknya itu.
“Isap sayang-isap. Mari Nak, puasi ibu nak, mari sayang…” Surya juga mulai bernafsu. Mereka lupakan diri mereak di antara ibu serta anak. Mereka sepadang anak manusia yang betul-betul sedang sama-sama membuituhkan.

Wiwiek tidak dapat membendung kemauannya. Ia lakukan beberapa pergerakan dari bawah serta anaknya memompanya dari atas. Pergumulan yang keras serta hangat itu membuat keduanya berangkulan rapat dalam udara dingin. Di luar angin terdengan menderu-deru.
“Ayo sayang, buntingi Mama nak. Buntingi Mama Nak, agar papamu merasakan anak mu ialah anaknya. Mari sayang…”
“Ya, Mam.. saya akan membuntingimu.”
“Terima kasih sayang… tujah sedalam-dalamnya memek mama sayang. Enak kan? Nikmat, kan? Mari sayang…. mari,” cerocos Wiwiek pada anaknya. Keduanya telah tidak peduli. Malam seputar jam 19.00, pak Sangat serta Pak Ujang baru hadir jaga ruah mereka. Itu juga jauh digerbang serta satu atau 1/2 jam sekali, mereka baru ronda melingkari rumah. Sebetulnya di lokasi ityu tidak ada maling. Tetapi sebagaisebuah rumah besar serta punya bosa harusdijaga, supaya kesannya terlihat lebih elite.
“Habisi mama sayang,” teriak Wiwiek. Surya terus menggenjo badan ibunya dengan kerakusannya. Suara bunyi air berceipak di memek Wiwiek terdengar jadi irama musik yang indah. Bibir mereka sama-sama berpagut, lidah mereka sama-sama berkait. Desir angin yang kuat menyelusupdari kisi-kisi jendela membuat mereka dingin. Merekamenutupi badan mereka gunakan selimut tebal sampai ke leher. Selimut ituseperti bergelombang.

“Kamu ingin memiliki anak, kan sayang…” kata Wiwiek sambil terus mengguyang pantatnya dari bawah.
“Ingin, Ma. Saya ingin memiliki anak.”
“Nanti kamu harusm enyayanginya ya. Menjaga diabaik-baik serta sekolahkan setingi-tingginya.”
“Ya. Mam.”
“Nah… buntingi mama sayang,.Semprotkan spermamu sebanyak-banyaknyake dalam memek mama sayang. Kontolmu besar serta enak sekali. Mari Nak,” Wiwiek terus menyerocos seperti orang kesurupan. Surya anaknya juga terus memeompa.

“Ma, apa kelak tidak diketahui?”
“Tidak sayang. Kita menjaga rahasia. Ayosayang, buntingi Mama sayang. Mama ingin memiliki anak darimu, tidak dari Papamu sibajingan itu. Mari sayang, tujah memek mama sepuasmu,” kata Wiwiek mendesah-desah. Kadang-kadang dijilatinya leher anaknya, kadang-kadang digigitnya pundak anaknya itu.
“Ma… saya mau keluar Ma…”
“Ya sayang, mama juga ingin keluar. Ayolah, kita sama -sama serta mengeluarkan yang banyak sayang…”
“Ya Mam… inilah,” Surya memeluk mamanyasekuat tenaganya serta tubuhnya kejang. Wiwiek memeluk anaknya dengan kuat dari bawah serta berteriak sekuat tenaganya memenuhikamarnya.
“Buntingi mama sayaaaaaannnngggg…”
“Ya Ma. Mama harusBunting…” Bisik Surya. Merekabepelukan dengan kuat serta sama-sama mendesahkan nafasnya dengan kuat.

“Terima kasih sayang… terima kasih. Doakan mama bunting serta anakmu akan lahir semibilan bula selanjutnya,” kata Wiwiek.
Sejaksat itu, bila hanyamerekaberduadi Villa, keduanyabukan seperti ibu serta anak, tetapi jadi sepadang kekasih. Tiap hari mereka berangkulan, berciuman, bermesraan serta sama-sama membelai. Tiap sabtu, suami Wiwiek pulang ke villa. Mereka pastimelakukan persetubuhan. Ya.. cuma sekali dealam satu minggu. Umumnya Wiwiek akan tetap dingin, walaupun nafas suaminya telah ngos-ngosan. Sabtupagi, umumnya suaminya pulang ke kota serta Surya berangpat senin pagi, karean ia pada senin kuliah siang. Waktu itu, mereka kerjakan dengan penuh kemesraan serta penuh kesenangan.

“Sayang… rabalah perut Mama syang. Bayimu telah ada di dalam. Telah tiga minggu menurut dokter,” kata Wiwiek suka. Surya suka sekali. Bayinya telah tumbuh dalam rahim ibunya.
“Bayi ini, hasil kontolmu sayang,” kata Wiwiek.
“Ya Ma. Mama harusmenjaga anakku secara baik,” kata Suryua.
“Anak kita sayang. Anak kita berdua. Ingat itu. Serta ini rahasia kita.”
“Ya Ma.”
“Kamu ingin memiliki anak berapakah dari mama sayang?”
“Dua Ma. Jika saya telah tmat kuliah, mereka telah masuk TK serta play group. Waktu saya belum berumur 40 tahun, mereka telah sarjana, Ma.”
“Ya sayang. Tetapi Mama ingin dientitilagi sayang. Puasi mama sayang.Mama tidak pernah senang akan kontolmu sayang.”
“Ya, Ma. Kontolku akan memberi kepuasan Mama”
Merekabergumuldan sama-sama memeluk, memeblai, menjilat serta memberi yang paling baik pada rivalnya. Keduanyapuas serta benar-benar nikmati hari-harimereka. Papah Suryajuga suka, karean sesaat , diamengira anaknya akan lahir. Setiap saat ia mengelus perut Wiwiek, Wiwiek tersenyum serta dari beberapa mtr., Surya mencibirkan bibirnya. Wieik lihat itu.

Dua tahu selanjutnya, Wiwiek bunting . Surya suka bukan main. Tetapi kesempatan ini, ini diapunya gagasan. Diamembubuhi beberapatetes toksin ke gelas papanya. Itu dilihat oleh Wiwiek serta Wiwiek tersenyum. Tiap pulang ke Villa, Papanya ditetesi dua tiga tetes ke gelas minumnya. Kadang serta dua sampai tiga akli.
Waktu kandungan Wiwiek telah tujuh bulan, Suami Wiwiek terjatuh di kantornya serta harus dibawa ke rumahsakit. Tiga hari di rumahsakit, suaminya mati.

“Ma… suami mu swudah mati,” kataSurya melaluio telephone waktu menyetormobilnyamenuju Jakarta.
“Hahahaha… baguslah. Kamu urus kuburannya. Malam hari ini Mama ke Jakarta,” kata Wiwiek. Wiwiek menangis sejadi-jadinya di depan jenazah suaminy. Kebanyakan orang terharu. Semuanyamengucapkan rasa belasungkawa. Esoknya jenazah suaminya di makamkan. Malam itu mereka pulang ke villa, karean ia akan tahlilbersama beberapa karyawan di villa. Kebanyakan orang bisa mahfum.
Tiap malam selesai tahlil, Surya serta Wieiek tidur sekaramar serta berangkulan dengan mesra.
“Semua orang tahu, Mama sudh bunting sayang. Saat ini tidak ada yang menghambat kita. Kita bebas,” kara Wiwiek. Surya tersenyum.
“Kalau bayi ini telah lahir, rahim mama harus ditutup supaya takbunting ,” kata Surya.
“Ok sayang. Mama berpikiran semacam itu.” 


0 komentar: