Senin, 27 Januari 2020

Cerita Sex Menggairahkan | Tante Yang Sange Karena Dipetting

Tante Yang Sange Karena Dipetting

Cerita Sex Menggairahkan | Saya akan sedikit membahas cerita seks tante sendiri, saya ialah seorang wanita karier dimana kehidupanku telah mapan, dua tahun tempo hari saya putuskan untuk resign dari pekerjaanku serta saya ingin mengatur rumah tanggaku yang sepanjang enam tahun ini tidak berkomunikasi dengan suamiku. 

Kami mempunyai aktivitas sendiri sendiri, kami telah memiliki satu anak serta ia berkuliah di luar negeri jadi pada akhirnya sepi di rumah, tetapi memang saya telah ada kemauan untuk mengawali dari pertama satu jalinan dengan suamiku, tetapi dengan kagetnya saya justru suamiku memlilih untuk cerai waktu saya telah keluar dari pekerjaanku. 

Serta apa yang dapat aku bikin nyatanya suamiku di luar sana telah memiliki wanita simpanan lain, saya pun tidak dapat mempersalahkan sebab saya juga tidak ketertarikan tahu berita itu, serta semua kemungkinan telah takdirku serta saya harus lalui dengan tegar. 

Saya yang usianya telah mencapai kepala tiga serta saya tidak punya mimpi unutk menikah . Keseharianku makin banyak saya untuk buat jalan jalan dengan temanku, terkadang juga saya serta rekan temanku traveling beberapa waktu di kota lain untuk habiskan waktu serta beri kesegaran pemikiran. 


Waktu saya pergi tempo hari saya memerintah keponakanku untuk tinggal dirumahku, saya lihat keluarganya yang ekonominya cocok pas san bertambah baik ia tinggal dirumahku hingga untuk kost memerlukan ongkos juga. 

Untuk bayar kuliah saja keluarganya mati matian untuk cari uang, keponakanku namanya Herman, ia sekarang berumur 20 tahun di tinggal di rumahku di lantai dua, keponakanku Herman sunguh sopan serta tahu diri, hingga saya dapat juga manfaatkan ia untuk jaga rumahku jika saya sedang pergi traveling bersama dengan rekan temanku, disamping itu Herman bawa karunia. 

Waktu pagi hari saya sedang malas untuk bangun dari tempat tidurku, sebab baru hari tempo hari pulang dari negeri kincir angin serta kebetulan hari itu hari minggu memang saya menyengaja untuk bermalas malasan untuk tidur sepuasku, pembantuku hari itu saya liburkan selama tidak menggangu privacy tidurku. 

Saya masih capek pakaian tidurku yang tipis berwarna putih menyelimutinya tubuhku, saya lihat tubuhku selintas cukup gempal saya fikir sudah seharusnya mulai senam , kelihatan jam memberikan jam 9 pagi dengan mata sayup sayup saya dengar suara kaki yang mengambil langkah ke arah kamar ku, terdengar suara ketukan pintu memang menyengaja saya diamkan mungkin itu pembantuku yang ada butuh denganku.

Selamat pagi tante , terdengar suara lelaki ohh nyatanya Herman, dalam batinku ingin apa ia pagi pagi hari ini mencariku, saya masih terpejam serta melentangkan tubuhku ke-2 tanganku di bawah bantal, Herman menyebut namaku Tante Tante dengan ketukan berkali-kali. 

Selang beberapa saat saya dengar kunci pintu di putar serta kelihatan kepala Herman yang melihat dari balik pintu kamar, saya sedikit melirik dari pojok mataku saya tidak ingin terganggu, Herman makin berjalan mendekatiku” Tante bisikan suaranya terdengar , saya diam saja serta berpura pura saya tertidur nyenyak. 

Beberapa selanjutnya saya tidak dengar apa saja, tidak kusangka Herman nyatanya telah disampingku kurasakan tubuhnya bergesakan dengan pahaku, saya ingat waktu itu saya masih menggunakan gaun yang tipis hingga celana dalamku cukup kelihatan ngeplat serta Bhku, saya lihat dari sela mataku Herman lihat tubuhku dengan mata yang menganga sekalian menelan ludah, perlahan pelan tangannya Herman ke arah kegaunku. 

Benar-benar hatiku makin berdebar “mau ngapain ini bocah? Tetapi saya terus berpura pura pejamkan mata. Suara Herman memanggilku“Tante Tante” kemungkinan ia sedang pastikan jika kau sedang tertidur nyenyak, saya masih berpura pura tidur selanjutnya saya rasakan gaunku ada sedikit angin yang masuk sentuh tubuhku tangan Herman buka gaunku serta menggenggam bibirku, benar-benar saya lebih terkejut sekali tetapi saya coba unutk tenang supaya tidak ada berprasangka buruk. 

Kurasakan tangannya Herman mengelus ngelus tanganku saya masih pejamkan mataku, waktu saya lihat nyatanya muka Herman benar-benar dekat sama wajahku, tetapi saya percaya jika Herman tidak tahu jika saya sedang berpura pura tidur lelap, nafasku saya mengatur dengan tenang serta selembut kemungkinan, tangannya Herman mulai nakal dengan mengelus ngelus leherku, otomatis bulu kudukku berdiri. 

Lebih bussyetny tanganya masuk dalam sela Bhku, awal awal ia cuma mengelus ngelus pemukaan payudaraku tetapi kurasakan dadaku diremas remas, otomatis saya mulai horny telah lama saya tidak rasakan sentuhan lelaki, saya putuskan untuk diam serta nikmati semua tindakan Herman. 

Saat ini tangan Herman sedang berupaya buka kancing BH-ku dari depan, selang beberapa saat kurasakan tangan dingin pemuda itu meremas serta memilin puting susuku. Saya ingin mendesah nikmat tetapi kelak justru membuat takut, jadi kurasakan remasannya dalam diam. 

Kurasakan tangannya gemetar saat memencet puting susuku, kulirik perlahan, kulihat Herman mendekatkan mukanya mengarah buah dadaku, lantas dia menjilat-jilat puting susuku, tubuhku ingin menggeliat rasakan kesenangan isapannya, saya terus bertahan. 

Kulirik puting susuku yang berwarna merah tua telah berkilat oleh air liurnya, perasaanku campur aduk tidak karuan, sangat nikmat. Mulutnya terus mengisap puting susuku dibarengi dengan gigitan-gigitan kecil. 

Tangan kanan Herman mulai mencari selangkanganku, lantas kurasakan jarinya meraba vaginaku yg masih tertutup CD, saya tidak tahu apa vaginaku telah basah atau belum, yang pasti jari-jari Herman menekan-nekan lubang vaginaku di luar CD. 

Lantas kurasakan tangannya menyelinap masuk ke CD-ku, jantungku berdebar keras sekali, kurasakan kesenangan menjalari tubuhku. Jari-jari Herman sedang berupaya masuk lubang vaginaku, lantas kurasakan jarinya ambles masuk ke, wah sangat nikmat.

Saya harus akhiri sandiwaraku, saya telah tidak tahan , kubuka mataku sekalian menyentakkan tubuhku. 
“Herman !! Ngapain kamu?”, Saya berupaya bangun duduk, tetapi ke-2 tangan Herman mendesak pundakku dengan keras. 

Mendadak Herman mencium mulutku secepat kilat, saya berupaya memberontak, kukerahkan semua tenagaku, tetapi Herman semakin keras mendesak pundakku, justru pemuda itu saat ini menindih tubuhku, saya kesusahan bernapas didesak oleh tubuhnya yang besar. 

Kurasakan mulutnya kembali melumat mulutku, lidahnya masuk ke mulutku, saya pura-pura menampik. 
“Tante.., maafkan saya. Telah lama saya ingin rasakan ini, maafkan saya tante” Herman melepas ciumannya lantas memandangku dengan pandangan minta. 
“Kamu kan dapat dengan rekan-rekan kamu yang masih terbilang muda. Tante kan telah tua” Ujarku lembut.. 
“Tapi saya telah terpikat dengan tante.., saya akan memberi kepuasan tante sepuas-puasnya”, Jawab Herman. 
“Ah kamu.., ya biarlah terserah kamu sajalah”, Saya pura-pura menghela napas panjang, walau sebenarnya tubuhku telah tidak tahan ingin dijamah olehnya. 
Selanjutnya Herman melepas gaun tidurku, hingga saya hanya menggunakan celana dalam saja. Lantas Herman melepas bajunya, hingga saya dapat lihat penisnya yang besar sekali, penis itu telah menegang keras. 

Herman mendekat ke arahku. 

“Tante diam saja ya”, Kata Herman. Saya diam sekalian berbaring telentang, selanjutnya Herman mulai menciumi wajahku, telingaku dijilatinya, saya mengerang-erang, selanjutnya leherku dijilat , sesaat tangannya meremas buah dadaku secara halus. 

Selang beberapa saat Herman renggangkan ke-2 pahaku, lantas kepalanya menyelinap ke selangkanganku. vaginaku yang masih tertutup CD dijilat serta dihisap-hisapnya, saya menggeliat-geliat meredam rasa nikmat yang mengagumkan. 

Lantas Herman menarik CD-ku sampai lepas, ke-2 kakiku diangkatnya sampai pinggulku terangkat, hingga tubuhku menekuk, kulihat vaginaku yang berbulu benar-benar lebat itu ke arah wajahku, punggungku cukup sakit, tetapi kutahan, saya ingin tahu apa yang akan dilakukan. 

Selanjutnya Herman mulai menjilati vaginaku, kulihat lidahnya terjulur menguak bulu vaginaku, lantas menyelinap ke belahan bibir vaginaku, saya mendesah keras, sangat nikmat, clitorisku dihisap-hisapnya, kurasakan lidahnya menjulur masuk ke lubang vaginaku, mulutnya telah bergelimang lendirku, saya terangsang sekali lihat kelahapan pemuda itu nikmati vaginaku, walau sebenarnya kupikir vaginaku tidak menarik . 

“Enak Herman ? Berbau kan?”, Bisikku sekalian terus memandangnya melahap lubangku. 

“Enak sekali tante, saya senang sekali baunya”, Jawab Herman, saya semakin terangsang. Tidak lama saya rasakan puncaknya saat Herman semakin dalam masukkan lidahnya ke vaginaku. 

“Herman.., aa.., enaakk” Kurasakan tubuhku nyeri semua saat sampai orgasme, Herman terus menyusupkan lidahnya keluar masuk vaginaku. 

Kuremas-remas serta kugaruk-garuk rambut Herman. 

Selanjutnya kulihat Herman mulai menjilat lubang pantatku, saya kegelian, tetapi Herman tidak perduli, dia berupaya buka lubang pantatku, saya mengerahkan tenaga seperti sedang buang air hingga kulihat lidah Herman sukses menyelinap kesela lubang pantatku, saya mulai rasakan kesenangan bersatu geli. 

“Terus aduh nikmat sekali, geli.., teruss.., hh..”, Saya mengerang-erang, 

Herman terus menusukkan lidahnya ke lubang pantatku, terkadang jarinya dimasukkan ke lantas dikeluarkan untuk dijilat sekalian memandangku. 

“Enak? Kotor kan?”. 

Enak tante.., nikmat kok”, Jawab Herman, selang beberapa saat saya kembali orgasme, saya tahu lendir vaginaku telah membanjir. 

BACA JUGA : TANTE LISA

Kucoba mendapatkan penis Herman, tetapi susah sekali. Saya merasakan kepingin ingin pipis, mendadak tidak bisa kutahan air kencingku memancar sedikit, saya coba meredamnya. 

“Aduh sorry.., tidak tahan ingin pipis dulu” Saya ingin bangun tetapi kulihat Herman langsung menjilat air kencingku yang berwarna cukup kuning. 

Edan! Saya berupaya menghindar, tetapi dia justru menyurukkan semua mulutnya ke vaginaku. 

“aa.., jangan Herman.., jangan dijilat, itu kan pipis Tante” 

Saya bangun berjalan ke kamar mandi, kulihat Herman mengikutiku.. 

“Tante pipis dahulu, Herman jangan turut ah.., malu”, Kataku sekalian tutup pintu kamar mandi, tetapi Herman meredam serta turut masuk. 

“Saya ingin lihat Tante”. 

“Terserah deh”. 

“Saya ingin rasakan air pipis tante”, Saya tersentak. 

“Gila kamu? Masak air pipis ingin..”, Belum habis ucapanku, 

Herman telah telentang di atas lantai kamar mandiku. 

“Please tante..”, Hatiku berdebar, saya tidak pernah rasakan bagaimana mengencingi orang, siapa yang ingin? Eh saat ini ada yang meminta untuk dikencingi. 

Pada akhirnya kuputuskan untuk coba. 

“Terserah deh..” Jawabku, lantas saya berdiri antara kepalanya, selanjutnya pelan-pelan saya jongkok di atas mukanya, kurasakan vaginaku sentuh hidungnya. 

Ari mendesak pinggulku hingga hidungnya ambles ke vaginaku, saya tidak perduli, kugosok-gosok vaginaku disana, serta sensasinya mengagumkan, selanjutnya lidahnya mulai menjulur lantas menjilati lubang pantatku , sesaat saya tidak tahan. 

“Awas.., ingin keluar” Herman pejamkan matanya. 

Kuarahkan lubang vaginaku ke mulutnya, kukuakkan bibir vaginaku agar air kencingku tidak memencar, kulihat Herman menjulurkan lidahnya menjilati bibir vaginaku, lantas memancarlah air kencingku dengan benar-benar deras, semua masuk ke mulut Herman, sejumlah besar keluar . 

Mendadak Herman menyerang vaginaku dengan jarinya hingga kencingku ketahan saat itu juga, kesenangan yang mengagumkan kurasakan saat kencingku ketahan, lantas vaginaku ditusuk terus keluar masuk dengan jarinya. 

Kurang lebih 1 menit kurasakan kencingku kembali memancar dashyat, sekalian pipis sekalian kugosok-gosokkan vaginaku ke semua muka Herman. 

Pemuda itu masih pejamkan matanya. Pada akhirnya kulihat kencingku habis, yang keluar hanya tetes sisa dibarengi lendir bening keputihan menjuntai masuk ke mulut pemuda itu, serta Herman menjilat dan mengisap habis. 

Saya tidak tahan, kucium mulut Herman dengan lahap, kurasakan lendirku sedikit asin, kuraih penis Herman, kukocok-kocok, selanjutnya kuselomoti penis yang besar itu. 

Kusuruh Herman nungging di atas wajahku, lantas kusedot penisnya yang telah basah sekali oleh lendir bening yang terus-terusan menetes dari lubang kencingnya. 

Herman mulai memompa penisnya di mulutku, keluar masuk seakan-akan mulutku ialah vagina, saya tidak perduli, kurasakan Herman sedang mencelucupi vaginaku sekalian mengocok lubang pantatku. 

Kuberanikan coba menjilat lubang pantat Herman yang sedikit berbulu serta berwarna kehitam-hitaman. Tidak ada rasa-rasanya, kuteruskan menjilat lubang pantatnya, terkadang kusedot bijinya, terkadang penisnya kembali masuk ke mulutku. 

Selang beberapa saat kurasakan badan Herman menegang lantas dia menjerit keras. penisnya menyemburkan air mani panas yang banyak di mulutku. 

Kuhisap terus, kucoba untuk menelan semua air mani yang agak asin itu, beberapa menyembur ke wajahku, ku kocok penisnya, Herman seperti meregang nyawa, tubuhnya berliuk-liuk dibarengi erangan-erangan keras. 

Sesudah beberapa lama, pada akhirnya penis itu cukup melemas, tetapi terus kuhisap. 

“Tante ingin coba pipis Herman tidak?” Saya ingin menampik, tetapi kupikir itu tidak fair. 

“Ya deh.. Tetapi sedikit aja” Jawabku. 

Selanjutnya Herman berlutut di atas wajahku, lantas ke-2 tangannya mengusung kepalaku hingga penisnya pas ke arah kemulutku. Kujilat-jilat kepala penisnya yang masih berlendir. 

Selang beberapa saat air pipis Herman menyembur masuk ke mulutku, berasa panas serta asin, sedikit pahit. Kupejamkan mataku, yang kurasakan selanjutnya air pipis Herman terus menyembur ke semua wajahku, beberapa kuminum. 

Herman memukul-mukulkan penisnya ke muka serta mulutku. Sesudah habis kencingnya, saya kembali mengisap penisnya sekalian mengocok juga. 

Kurang lebih 2 menit penis Herman mulai tegang kembali, keras seperti kayu. Herman lantas arahkan penisnya ke vaginaku, kutuntun penis itu masuk ke vaginaku. 

Selanjutnya pemuda itu mulai memompa penis besarnya ke vaginaku. Saya rasakan kesenangan yang bukan main tiap penis itu dicabut lantas ditusuk . 

Terkadang Herman mencabut penisnya lantas memasukkan ke mulutku, selanjutnya kurasakan pemuda itu berupaya menyerang masuk ke lubang pantatku. 

“Pelan-pelan.., sakit” Kataku, selanjutnya kurasakan penis itu menerobos perlahan masuk ke lubang pantatku, sakit sekali, tetapi antara rasa sakit itu ada rasa enaknya. 

Kucoba nikmati, semakin lama saya yang keenakan, telah 3 kali saya sampai orgasme, sedang Herman terus berganti-gantian menyerang vagina atau pantatku. 

Badan kami telah berkubang keringat serta air pipis, kulihat lantai kamar mandiku yang semula kering, saat ini basah semua. 

“aakkhh.., tante, tante.., aa” Herman merengek-rengek sekalian memompa terus penisnya di lubang pantatku. 

Dengan sigap saya bangun lantas secepat kilat kumasukkan penisnya ke mulutku, kuselomoti penis itu hingga kemudian menyemburlah cairan kesenangan dari penis Herman dibarengi jeritan panjang, untung tidak ada orang di rumah. 

Air maninya menyembur banyak, beberapa kutelan beberapa kuarahkan ke wajahku hingga semua wajahku berlumuran air mani pemuda itu. 

Selanjutnya Herman menggosok penisnya ke semua wajahku, lantas kami berangkulan erat sekalian bergulingan di lantai kamar mandi. 

Kenikmatan yang kudapat hari itu benar-benar bermakna. Saya semakin sayang dengan Herman. Ada-ada saja sensasi serta langkah baru setiap saat kami bercinta. 



0 komentar: