Jumat, 08 Mei 2020

Curhat Yang Berujung Horni



Cerita Sex Menggairahkan - Kejadian ini benar-benar tidak sempat saya sangka-sangka benar-benar, saya masih ingat saat itu tanggal 29 Februari 2004, hari itu saya terima e-mail yang berisi ini:

"Hi Borry, saya seorang ibu rumah-tangga, umurku 30 tahun, sekarang saya sedang ada permasalahan, permasalahannya ini, semenjak satu bulan lalu suamiku pergi keluar negeri, kemungkinan ia akan pulang 3 bulan lagi, karenanya saya perlu rekan "bercakap ". Kamu ingin tidak jadi teman bercakap saya, jika ingin kirim e-mail ke saya yach, atau telephone saya di no. 081764709xx, salam mengenal Cindy." 
Demikianlah pesan yang tercatat di e-mail, oh iya kemungkinan pembaca bertanya-tanya kok  saya bisa dapat e-mail demikian? Jadi ini ceritanya, beberapa waktu lalu saya membuka grups di yahoo mengenai sharing gratis. Nah di grups itu saya biasa memberi opini atau jalan keluar atau sebatas rekan bercakap, serta kadang jadi pendengar yang baik. Walau demikian, saya tidak sempat meminta bayaran. 
Tidak lama berlalu sesudah membaca e-mail itu saya telepon Cindy,
"Selamat pagi Mbak, ini dari Borry, saya telah baca e-mail dari Mbak."
"Oh Borry, hai tidak sangka loh kamu langsung telepon, eh tetapi ngomong-ngomong jangan panggil Mbak dong, panggil saja Cindy, Ok."

Demikianlah awal telepon kami serta pada telepon itu kami langsung dekat, ia banyak narasi mengenai dianya, kesepiannya, serta begitu butuhnya dia akan seorang rekan. Selang beberapa lama kami telepon ia mengatakan semacam ini.

"Eh Borry, daripada ngomong di telepon, mending kita ketemuan saja yuk, kamu ingin tidak? "
Saya langsung saja menyetujui serta saya tanyakanlah ketemuan dimana. Ia menjawab,
"Kita ketemuan di Blok M plaza lt.6 di kafe jepang depannya firesteak ingin tidak? "
Kebetulan saya tahu tempat itu serta saya langsung menyetujui tetapi saya langsung ngomong,
"Tetapi saya takut Cindy sedih pada saya" 
"Sedih masalah apa Borry, " bertanya Cindy secara cepat.
"Saya takut jika saya tidak seperti apa yang Mbak pikirkan, Mbak saya ingin jelasin mengenai diri saya dahulu. Saya pria dengan tinggi 169 cm serta berat 57 kg, pekerjaanku ialah seorang graphic desain, menurut kawan-kawan saya, saya punyai muka yang cukup ganteng, tetapi sayang Mbak.."
"Sayang mengapa Borry..? " bertanya Cindy dengan ingin tahu, saya langsung katakan,
"Ini Mbak, saya punyai kekurangan yakni kaki kiriku semakin kecil dari yang samping kanan, jadi jalanku pincang, oleh karena itu walaupun wajahku cukup ganteng, namun banyak cewek yang tidak mempedulikan saya." Tetapi Cindy langsung ketawa serta mengatakan,
"Borry.. Borry yang semacam itu saja kamu pikirkan, sudah tidak perlu kecil hati intinya saya tahu dibalik kekurangan kamu tentu banyak kelebihan yang kamu punyai, lagi juga photo kamu yang di grups cukup ganteng kok, ya khan? ! "
"Terima kasih ya Cindy, tidak banyak loh orang yang yang katakan demikian.." dalam hatiku lega rasa-rasanya.
"Oh iya Borry.. sebetulnya saya ingin bertanya suatu hal bisa..? "
"Bisa.." sahutku secara cepat,
"Emm Borry, ukuran penis kamu berapakah sich..? "
Bukan main, dikasih pertanyaan semacam itu, alangkah terkejut bukan kepalang, soalnya baru kesempatan ini saya dapat pertanyaan semacam itu, tetapi dengan jujur saya sebutkan kepadanya,
"Ukuran penis saya panjangnya 17 cm berdiameter 3, 5 cm, emangnya mengapa Cyn..? "
"Wow.. itu bener tuch, tuch kan apa Cindy katakan dibalik kekurangan kamu tentu kelebihan kamu banyak..! ! "
Kami juga ketawa.
"Iya sudah deh jumpai saya jam 2  yach jangan sampai terlambat ok."
"Ok deh Cindy.. sampai bertemu nanti yach."

Sesudah mandi serta bersiap saya langsung melaju ke Blok M. Sampai di sana kurang lebih jam 2.10, ups saya terlambat nih, saya langsung naik lift ke lantai 6 serta langsung belok kanan, sebab saya telah ingat tempat dari sana. Sampai di sana saya langsung terkejut bukan kepalang, dalam hatiku mengatakan, apa ini yang namanya Cindy, wah cantiknya bukan main, dengan kulit putih, mulus, dengan ukuran bra 34, wah cantik sekali, hingga saya berpikir untuk menggagalkan niatku untuk bertemu sama ia, tetapi janji ialah janji saya harus tepati.
Saya langsung ke arah kearahnya serta ia menyapaku terlebih dulu,
"Hai, kamu Borry kan..? "
"iya, kamu Mbak Cindy yah.."
"Tuch kan disebut jangan panggil Mbak, kok tetep panggil Mbak sich.." kami juga ketawa dengan terpingkal-pingkal. Sekalian pesan minuman kami langsung dekat seperti rekan yang telah lama tidak berjumpa, sama-sama menanyakan ini itu, termasuk juga masalah seks. Dengan stylenya yang sekalian menggenggam rokok, dalam hati saya mengatakan, betul-betul indah serta sexynya wanita ini, begitu bodohnya pria yang tinggalkan sendiri wanita ini. Serta tanpa ada kami ketahui beberapa puluh puntung rokok sudah kami habiskan, waktu juga sudah menunjukkan jam 5 sore, serta Cindy putuskan untuk meneruskan perbincangan ini di apartemennya saja, "Borry kita lanjutin ngobrolnya di apartemenku saja yuk, daripada di sini terus bosen."

BACA JUGA :  Salah Masuk Kamar

Sesudah bayar billing kami juga langsung melaju ke apartemennya di teritori Cipete, Jakarta Selatan. Saat keluar rupanya hujan lebat, tetapi mobil Tarunanya dapat meluncur dengan mulus ditengah-tengah hujan lebat. Tetapi apes sesaat selanjutnya wiper mobil Cindy macet, sangat terpaksa saya harus turun tangan untuk membenarkan wiper itu, ingin tidak mau saya harus turun serta hujan-hujanan. Sekalian membenarkan wiper dapat kulihat Cindy kelihatannya tersenyum kepadaku, benar-benar manis senyuman itu. Sesudah usai saya langsung masuk mobil serta bajuku basah semua. Cindy hanya ketawa serta katakan, "Terima kasih yach Borry, oh iya kelak demikian sampai di apartemenku kamu tukar pakaian yach, kelak masuk angin, agar pakaian kamu di kasih ke laundry paling 1 jam usai ok."
Saya Hanya dapat mengganguk serta buka pakaian bajuku hingga saya hanya gunakan kaus dalam saja, tidak kusangka Cindy dibalik kemudi itu ia memberhatikan saya ia menanyakan,
"Wah Borry tato kamu bagus yach.."

"Iya nih Cyn, lucu yach.." kami juga ketawa bersama-sama .
Tiba kami di apartemen, sesudah memarkir mobil tarunanya, kami langsung ke arah lift ke lt. 32, kebetulan di dalam lift itu hanya ada kami berdua. Saya berdiri di belakang Cindy, serta dapat kulihat begitu indahnya pantat itu. Oh.. Seandainya saja saya dapat mempunyai diri kamu Cindy.., ditengah-tengah lamunanku Cindy nyeletuk,
"Mari ngelamun apa, ngelamun kotor yach..? "
"Ah tidak kok Cindy.."
Mukaku memeras saat dia menjelaskan hal tersebut. Sesudah datang di apartemennya saya langsung buka bajuku yang telah basah kuyup sebab kehujanan,
"Borry gunakan kimono saya tuch, yang di atas kasur..! "
Wah rupanya semua bajuku basah termasuk juga celana dalamku, karena itu ingin tidak mau saya harus melepas semua, serta saya gunakanlah kimono itu, benar-benar kimono yang bagus, wangi, serta halus. Sesudah usai saya langsung keluar kamar serta di meja telah ada satu capucino hangat.
"Cindy kamu dimana..? "
"Bentar saya lagi mandi nih, kamu minum saja dalu capucinonya agar tubuh kamu hangat.."
Saya langsung duduk serta minum capucinonya, sekalian menghidupkan TV, dapat kulihat begitu banyak koleksi VCD porno yang dia punya.
Pintu kamar mandi juga terbuka, dapat kulihat begitu indah badannya, dibalik satu handuk yang tebal masih kelihatan begitu sexynya wanita ini, pahanya yang putih, belahan payudaranya membuat penisku berontak serta langsung ngaceng. Bukan hanya itu, rupanya Cindy langsung duduk di sofa tak perlu kenakan pakaian dahulu.
"Borry kamu mengapa..? "
"Ah tidak Cyn, kok kamu tidak tukar pakaian dahulu sich..? "
"Ngapain tukar pakaian kan tidak perlu pakaian..? ! "
Saya terdiam coba pahami tujuan dibalik pengucapan itu.
"Borry ingin tonton koleksi VCD saya tidak..? "
"Wah ingin sekali Mbak, ditambah lagi dingin-dingin ini..! "
Saya juga langsung pilih VCD yang bagus serta langsung saya nyalakan, waktu saya akan berdiri tanpa ada menyengaja penisku menyenggol tangannya,
"Eh, maaf Mbak.."
"Ih Borry kamu kok belum tonton sudah ngaceng lebih dulu.."
"Iya nih maklum lihat keindahan badan Cindy saja telah horny.. tak perlu lihat VCD juga saya telah horny.." Kami juga ketawa.
Sekalian nikmati VCD porno koleksinya kami duduk berdampingan, tidak ayal lagi penisku berontak serta ngaceng bukan main. Cindy rapatkan badannya ke badanku, saya tahu tujuan dibalik itu akupun langsung rapatkan badanku serta merangkul Cindy, ia cuma diam saja. Lalu tanpa ada dikomando tanganku langsung mendapatkan handuk itu serta kutarik ikatannya hingga handuk itu longgar serta kelihatan sedikit, begitu indah buah dada Cindy yang ranum serta montok. Tangankupun mulai mendapatkan payudara indah itu, payudara yang semenjak barusan ingin kulumat sampai habis, Cindy cuma diam saja. Sekalian mengeluh serta merem melek bisa kurasakan kehangatan badannya. Saya terus meremas payudara indah itu, Cindy mengeluh,
"Achh.. Borry.. teruus sayang.. nikmat sekali, hangat.."
Dengar desahan itu saya langsung membaringkan badan Cindy, kulepas handuknya yang sejak dari barusan melapisi badan indahnya. Wow.. benar-benar badan yang indah membuatku tidak dapat bernafas sekejap. Saya terus bermain dengan lidahku menjilati, mengulum serta kadang menggigit kecil putingnya yang indah. Dia menggeram, "Ohh.. Borry.. nikmat.. terus sayang.."
Dengan desahan semacam itu, saya terus bermain dengan payudaranya. Sesudah beberapa lama bisa kurasakan tangannya membimbing kepalaku untuk ke arah vaginanya. Saya dapat mengerti hal inilah meminta saya untuk menjilati vaginanya, kepalaku terus turun dari payudara, perut, sampai pada vaginanya..
"Wah Cindy, vaginamu harum sekali, indah.."
Bisa kurasakan cairan lendirnya yang telah membasahi vagina indah itu. Begitu memeras serta nikmat rasa-rasanya, saya terus menjilati, mengendus serta masukkan hidungku di dalam vaginanya, kumainkan lidahku di klitorisnya, dia mengeluh keenakan. Saya terus mainkan lidahku tidak berapakah lama dapat kurasakan denyutnya makin kencang, badan Cindy mengejang serta pada akhirnya ia mengatakan "Borry.. terus, saya ingin keluar nich.. achh.. Borry saya.. keluar.."
"Ach.. Benar-benar kamu hebat mainkan lidahmu sayang, terima kasih yach.."
Sesudah senang ia langsung membuatku terlentang dibawahnya kelihatannya ia ingin membalas apa yang saya lakukan kepadanya. Ia jilati badanku, dari bibir, kuping, leher, dadaku, benar-benar satu sensasi indah yang kurasakan waktu lidahnya bermain di putingku..
"Oh Cindy.., teruss.. ohh.."

Benar-benar saya sangat menikmatinya, ia terus mainkan lidahnya di badanku hingga badanku basah oleh air liurnya ia terus menelusuri badanku sampai ke penisku. Serta ia juga langsung masukkan penisku ke mulut mungilnya, dibalik indah bibirnya bisa kulihat penisku kelihatannya kelihatan besar ada dimulutnya, tetapi ini benar-benar nikmat.
"Borry, penis kamu enak sekali, sayang.. Saya butuhkan ini Borry.."
"Terus Cindy.., nikmatilah penisku sesenang hati kamu.. ohh.. nikmati Cindy.."
Ia terus nikmati penisku, dari kepala sampai ke biji-bijiku ia lumat semua, benar-benar nikmat bibir itu. Ia terus mainkan penisku, digoyangkan ke kanan-kekiri, masukkan keluarkan. Ohh.., selang beberapa lama kurasakan penisku mulai mengejang, saya rasa saya ingin keluar "Cindy.. saya ingin keluar nih.."
Dengar itu dia makin cepat mengulum penisku
" Borry keluarkan saja di mulutku, saya ingin nikmati peju kamu.."
"Cindy.. Cindy.. ohh.."
Kurasakan spermaku muncrat di dalam mulutnya serta dapat kulihat ia benar-benar nikmati itu, ia butuhkan semua spermaku serta nikmati seperti satu ice krim.
"Ohh.. Borry spermamu benar-benar nikmat.."
Sesudah usai nikmati semua spermaku, saya langsung menghidupkan ia, lalu saya ciumi semua sisi badannya. Ia kembali lagi mengeluh nikmati belaian lidahku di semua badannya.
"Cindy akan kutunjukkan seks yang sebetulnya ingin..? "
"Ingin.. cepat perlihatkan sebab saya telah tidak tahan lagi nih.."
Saya langsung mainkan penisku di muka vaginanya, saya goyangkan ke kanan ke kiri tanpa ada masukkan semua, saya cuma masukkan kepala penisku saja, saya gesekkan penisku di klitorisnya, diapun mengeluh keenakan.
"Borry.. cepat.. ohh.. input sayang.."
Tetapi saya masih tidak ingin masukkan semua penisku di dalam vaginanya, saya cuma mainkan penisku di muka saja ia mengeluh serta terus mengeluh nikmati goyangan penisku di vaginanya.
Tidak berapakah lama,
"Ohh Borry.. saya ingin keluar lagi nih.. Ohh.."
Makin kencang pekikan serta erangan yang ia mengeluarkan, saya berasa jika ia akan orgasme yang ke-2 kalinya. Saya langsung menjilati klitorisnya. Terus jelas saya benar-benar nikmati lendir sperma seorang wanita, ia mengejang,  vaginanya berdenyut keras. Sekalian menghentakkan pantatnya mengarah mulutku bisa kurasakan cairan fresh itu keluar dengan derasnya. Saya langsung menjilati serta menelan sperma yang keluar dari vagina yang indah serta memeras itu. Oh benar-benar nikmat.. "Borry.. ohh.. ini yang ke-2 orgasmeku Borry.."
Sesudah habis sperma yang keluar, akupun kembali lagi menjilati payudara yang mengencang serta ranum itu kembali lagi.
"Borryy.. please.. saya capek.."
Tetapi saya tidak menghiraukan apa yang dia sebutkan saya terus menjilati buah dada yang sangat indah serta ranum itu. Ia terus mengeluh serta nikmati cumbuanku. Tetapi saya tidak tahan untuk selekasnya masukkan penisku di dalam vagina indahnya itu. Saya langsung mengubah badannya serta memerintahnya untuk bertumpu pada sofa, dengan style doggy model saya mulai aksiku.
"Ohh.. benar-benar nikmat.. vagina yang telah 2x keluarkan orgasme itu masih kencang serta rapat.. ohh.."
Cindy juga mengeram meredam sodokan penisku yang masuk tembus vagina indahnya.
"Ohh.. Borry terus.. hentakkan yang hebat Borry.."
Kami terus bergelut dalam birahi, saya terus menggenjot ia dari belakang, sesudah kira-kira 1 jam saya terus menggenjotnya dari belakang saya mengganti tempat, saya balikkan tubuhnya jadi terlentang.
Lihat payudara yang indah itu saya langsung menjilatinya serta dengan tuntunan tangannya ia masukkan penisku kembali pada vaginanya. Saya terus berlomba menggenjotnya tetapi dalam bagian lain saya terus menjilati payudaranya, menggigit serta saat kurasakan saya akan keluar. Saya angkat kaki kirinya, bertumpu dipundakku hingga dapat kurasakan cairan spermanya membasahi pahaku. Saya terus menggenjotnya.
"Ohh.. Cindy.. saya ingin keluar.."
"Tahan Borry.. kita keluar saling.."
Semaksimal mungkin sekalian mengentot saya meredam spermaku supaya tidak keluar semakin dulu.
"Ohh.. saya keluarin yach.."
"Bersama.." dengan saat itu juga kamipun dapat merasai muncratan-muncratan sperma di vagina yang indah itu.

Kami juga terkulai lemas serta berangkulan di sofa itu, film koleksi vCD juga sudah tamat sejak dari barusan, tetapi kami semakin lama berlomba dalam birahi semasing semakin lama dari 1 buah vCD.
"Ohh.. terima kasih yach Borry.. rupanya betul dibalik kekurangan kamu, kelebihanmu banyak, kamu dapat membuat saya orgasme 4 kali dalam sekali main.. kamu hebat."
Saya cuma dapat tersenyum dalam pelukannya.
Demikianlah, tatap muka pertama kami, serta saya cukup senang saya dapat memberi kepuasan dianya.

"Borry.. kelak jika saya telepon kamu langsung ke sini saja yach.."
"Ok deh Cindy sayang.., " kataku manja.
Kamipun seringkali berjumpa 1 bulan paling akhir ini, serta kadang saya bermalam di apartemennya. Diapun kadang memberikanku uang untuk ongkosku serta beli bajuku, tetapi bukan bermakna saya seorang Gigolo, saya cuma ingin jadi rekan buat seorang yang kesepian. Tetapi sekarang suaminya telah datang dari luar negeri, karena itu sangat terpaksa saya hentikan pekerjaan berlomba dalam birahi dengannya. Ia katakan padaku kemungkinan akhir bulan April inilah akan kembali pada luar negeri. Serta kamipun dapat berlomba kembali lagi dalam birahi kami yang tidak tertahan oleh jarak serta waktu.
Selesai...




0 komentar: