Senin, 17 Februari 2020

ML Bersama Tante Di Apartemen Sampai Pagi




Cerita Sex Menggairahkan    Namaku Rendi Saya dapat disebut sukses jadi perantau di Jakarta, umurku 28 tahun, saya memiliki pekerjaan serta penghasilan yang konstan, angsuran mobilku telah lunas serta saya tinggal di apartemen di lokasi Kalibata (yeee ketebak kali ya) sendirian, cukup kesepian 

Dulu-dulu kemungkinan cewe-cewe pacarku seringkali tinggal di apartemenku Tetapi kesempatan ini saya tidak memiliki pacar Saya memiliki tetangga samping kamar, ia seorang wanita dewasa kemungkinan usianya 35 tahunan Namanya Dewi, tetapi saya seringkali panggil ia Tante saja 

Yang saya kagum dari wanita-wanita umur segini tidak hanya si Tante ialah mereka dalam waktu dewasa-dewasanya Mature dalam soal, kenakan pakaian sederhana tetapi masih pancarkan aura keseksian tanpa ada berprilaku norak untuk memancing perhatian seperti ABG Atau ini kelainanku yang lebih senang wanita dewasa 

Saya serta Tante sebetulnya cukup sudah akrab Tiap pagi saya seringkali satu lift bersama Tante Dewi ke arah lobby Yang kutau, Tante ini memiliki toko DVD di ambasador hasil patungan ia dengan keponakannya Saya juga seringkali berjumpa dengan Tante setiap saat berenang teratur hari Sabtu pagi Tetapi begitu saja 

Tidak ada yang spesial dari pertemuan-pertemuan kami itu Waktu saya fresh-freshnya putus dengan pacar, mendadak pertemuanku dengan Tante Dewi seringkali, sering seperti bukan kebetulan seperti mendadak bertemu di minimarket di bawah lantas saya naik ke atas bersama, atau mendadak parkirannya sebelahan 

Ge-erku merasakan Tante ini ngikutin saya Dari hubungan kami ini, saya mengambil peluang saja dengan minta pin bbm Tante Tante dengan suka hati memberinya “Kupikir kamu tidak akan meminta Ren, hampir saya yang meminta duluan” tutur Tante menggodaku 

Sejak itu kami mulai bbm-an dari yang cuma pura2 sama-sama menanyakan apa berenang atau mungkin tidak hari sabtu, atau saya bertanya DvD film apapun yang telah ori Lama kelamaan chat kami makin intim Tante Dewi bertanya ke mana pacarku 

“Aku kok tidak pernah simak pacar kamu ya? umumnya kalian berenang bersama?” “Sudah putus dari kapan tahu Tante…” “Oooo… ceritain dong ke Tante” “Tante nih kepo saja, hahahaha” tante membalasku dengan emoticon *not interested* serta icon *:P* 

“Hehehehe, iya Tan, semakin kesini semakin tidak sreg sama ia, kerjanya geram maraaaah mulu, cemburu ini itu, si dia terlalu manja, meminta jemput sana sini, disangka saya tidak kerja kali ya, sesekali okelah, lha ini hampir setiap hari meminta dijemput Egoislah, masih ABG sich maklum” “Lah memang ia umurnya berapakah Ren?” 

“berapa ya, baru semester 2 tuch Tan” “oooo fundamen om-om carinya ABG-ABG” 

Monyet nih si Tante ngatain gw, “Daripada Tante,…” saya hentikan ketikanku, saya tidak tahu background si Tante Dewi ini apa telah memiliki pacar, kalau tidak mengapa sendiri dan lain-lain “Eh btw Tante tinggal sendirian saja?” “Iya, mengapa? Rendi ingin temenin” wah? agresif nih, dipancing sedikit kesamber 

“Lah kan sudah ditemenin terus Tan, tetapi hanya kepisah tembok aja” dari chat2an kami, saya jadi tahu Tante ini tidak ingin pacaran sebab dahulu pernah dikecewakan Yah standard lah cewe sedih sama cowo Pada akhirnya saat ini Tante lebih pilih hidup liberal, terima siapa saja yang hadir kehatinya tanpa ada ikatan 

Hari untuk hari, chatting kami makin intim, kami jadi seringkali berenang bersama Serta waktu berenang ini kesempatanku untuk menganakemaskan mataku dengan memandangi badan tante di balut baju renang Baju renang yang Tante gunakan tidak berapa seksi, justru saya fikir benar-benar sopan sebab mode pakaian senam yang tutupi sampai paha 

Sampai satu waktu “Ren, narasi dong kamu sudah ngapain saja sama pacar kamu” “Ah tidak ngapa2in kok tante, kami sama-sama menjaga” “Heuuuu boong sangat, disangka tidak kedengeran setiap malam kalian berdua seperti bagaimana?” Wah saya tidak memerhatikan kalau nyatanya permainan ku dengan mantanku sampai terdengar ke kamar Tante Dewi 

“Hah?” belom usai ku tulis Tante membalas “Kamu putus kan sudah lama Ren, bukanlah sudah hampir 2 bulan Memang tahan tidak begituan?” “Begituan bagaimana nih Tan, saya tidak ngerti” “Rendi nih ya, saya delete pin bbmnya nih satu kali lagi ngeles” 

“ehhh, iya iya Ya bagaimana Tante ingin sich, hanya ingin sama siapa? ingin pakai pelacur takut terkena penyakit Meminta jatah2 bekas tidak kemungkinan sekali gengsi lah hahahaha ” Saya tekan enter serta memberikan tambahan ketikanku “Tante ingin membantu brangkali?” Chat bbm beralih dari contreng jadi *d* jadi *r* berarti bbmku telah kebaca sama Tante 

Tetapi lama kumenunggu, Tante tidak bales2 Duh, bego sekali, tersinggung deh si Tante 15 menit terasa 5 jam nungguin balesan Tante Apa ku samperin saja ya ke kamar Tante Dewi meminta maaf “TINUNG” bunyi sinyal bbm masuk menyalak dari BBku 


AH! Tante membalas “Saling membantu lah Ren, saya gini-gini perlu, kita saling manusia” demikian bunyi bbm si Tante diikuti dengan emoticon kiss “Beneran Tante?” saya 1/2 tidak yakin, tidak menduga sesaat akan bercinta dengan sang Tante 

“Enak nih mumpung masih jelas, kamu ke kamarku ya Ren 15 menit , saya ingin rapi2 dahulu ” “Oke tan, btw saya request bisa?” “Apa say?” “Tante tidak perlu make-up ya” “Sure beb” “Haiiiii… ” demikianlah Tante menyambutku sekalian buka pintu sesudah ku mengetuk 2x Tante cuma menimbulkan kepalanya dari balik pintu 

Sore itu sang tante kelihatan fresh sebab barusan usai mandi, tidak ada make-up yang melekat di mukanya sesuai dengan permintaanku Sang tante memakai lingerie warna hijau transparan Dari pandangan mata elang ini, kelihatan tante tidak make daleman Karena itu cocok membuka pintu ia ngumpet di belakang pintu terus Tanganku ditarik masuk lantas cipika-cipiki, saya sosor saja sebab tidak tahan dengan wangi nafas tante, kelihatannya barusan sikat gigi 

“Eiittttsss… sabar doooong” “Maaf tan, habis tante Dewi nafsuin banget” 

Saya menempatkan BB serta kunci kamarku di meja dapur kamar tante “Maaf Tan, saya tidak sopan, dateng hanya ini aja” Saya menunjuk ke pakaianku Sebab kupikir cuma samping kamar jadi saya tidak ubah pakaian, lagian ke kamar Tante ingin ngentot, ngapain rapi2 Baju berkebangsaan yang kupakai setiap ML, kaos oblong serta celana gombrong tanpa ada CD 

“Gakpapa, nanti Tante rombak kan?” Tante sepikiran sama saya nyatanya Sang tante mengajakku bercakap dahulu di sofanya sekalian tonton CNBC Ha? CNBC? iya, waktu itu kabarnya mengenai Bom Boston yang baru-baru saja berlangsung 

Sang tante nanya-nanya masalah ini itu, teori konspirasi, doktrin agama, sampai CIA/FBI Kelihatannya ini jenis icebreaking sekaligus kemungkinan ngetes cendekiawan sang tamu (saya sendiri) ini seberapa jauh hahahaha aneh… 

Bercakap cukup lama kami mulai bergumul, kesempatan ini tidak ada *entah siapa yang memulai* sebab saat itu saya lebih dulu yang nyosor Tante Kami ciuman hebat, tante Dewi tetap french kiss hot sekali, tetapi sebetulnya saya tidak senang, saya tenangkan tante untuk berciuman romantis 

“Tangan kamu sopan ya” tante mengkomentari tanganku yang masih melingkar di belakang punggung tante, mendekap erat jangan sampai tumpah eh terlepas “kenapa tan? sudah ingin di grepe2 emangnya?” “Euh kamu… bahasanya plis deh, di-sti-mu-la-si!” sekalian tersenyum 

Saya rebahkan tubuh tante membelakangiku sekalian saya masih menciumi bahu, tengkuk serta kuping tante, tanpa ada basahan tentu saja Saya barusan tahu jika wanita tetap ingin diperlakukan halus, ingin bagaimana juga background ia 

“SSaaaaayyyyy… ” tanganku mulai mengelus2 perutnya Perutnya tante Dewi ini tidak buncit tetapi tidak kencang Cocok lah

Kadang-kadang saya menyenggol toket tante yang ukurannya besar sekali Benar2 besar!!! kemungkinan ini 38C, walau putingnya tidak pink tetapi tidak lebar Benar-benar seksi sekali Puting tante telah mengeras, saya main-mainkan seperti tombol switch on/off gitar lembek Tante mulai mengeluh serta badannya mulai kelimpungan Ke-2 tanganku menjamah ke-2 semangka lembek raksasa 

Sekalian nikmati kecupan untuk kecupan di bahu punggung serta tengkuk, tante mulai kelihatan tidak tahan, tangan kirikupun mulai turun ke bawah, Saya pernah lihat video di youtube, langkah paling baik merangsang vagina wanita bukan langung dicolok tetapi dibikin geli ruang sekelilingnya dulu (entahlah suhu suhu lebih tahu nih hehehe) 

Woooooow… demikian tanganku sampai di memeknya, nyatanya liang surganya banjir, oh Jokowi harus turun tangan nih, cari tahu banjirnya darimanakah ahahahahaha… sesudah merangsang2 sesaat, kumasukkan satu jariku dalam memek si Tante Berasa sentakan* di badan tante Dewi waktu jari telunjukku masuk ke 

“HHhhhhhhhhhh………kkkkkammmmmuuuuuu iiiiihhhhh… ” “Beeeeeebbb…… ” lah ia manggil saya beb?? saya merasakan di atas angin setiap saat dapat membuat seorang wanita tidak berkapasitas kita rangsangi tersange-sange (tidakkah kita demikian ya?) “BBBbbbeeeeebbbbb…… jari kamu pinter amaaaat… ” 

“Hhhhhhhhhhh… kamuuuuuu, saya lupaa nama kamua” Yalah!!! sempet2nya nanya nama AKu teruskan sodokan dengan jari telunjuk ini Berasa tubuh tante mulai meronta-ronta Perlu untuk diketahui, sang tante ini ukurannya tidak kurus loh, tinggi tante ini hampir sedagu ku, serta beratnya kemungkinan 69-75kg bila dicermati dari beban yang diterima badanku ini 

Badan tante semakin menggelinjang hebat, ia berteriak “ML-in aku… ML-in akuuuuuu… ” saya semakin semangat meremas buah dadanya serta mengobel memeknye Berasa tante Dewi ingin bergerak mengubah urutan, saya dengan sigap mengalihkan tanganku dari toket kanan tante ke toket kiri tante (ingat saya tempatnya di belakangi tante serta kami pangkuan di sofa) Dengan urutan demikian, automatis tanganku meredam tubuh tante serta tante semakin mengeluh coba keluar dari kuncianku 


Mendadak tangan tante mencakar tanganku yang sedang meremas toket ini SSSSssssoooooooooooooorrrrrr…… si tante squirt, cairan hangat merembes dari lingerie tante, turun perlahan-lahan membasahai paha tante dan tanganku, untungnya sofa tante berbahan kulit sintetis jadi tidak merembes lantai kayu apartemen tante langsung becek Nafas tante yang semula mengincar mulai berkurang tenang tetapi mukanya merah padam 

Lantas berlalu beberapa waktu, tante merampas tangan kananku serta tante menarik badanku Saya terjatuh di atas becekan squirtan tante, punggung kaos dalamku becek tante mengejar menjatuhkan badannya ke atas badanku Sekilas kami bergelut untuk memperoleh urutan di atas keduanya 

Tetapi saya seperti naluriah biarkan tante Dewi kuasai badanku Kami bergumul serta berguling2 menjauhi becekan serta meneruskan tindakan kami di karpet bulu di lantai tidak jauh dari sofa, menghindarkan cairan squirt-an tante,* tante masih menyerangku dengan meniban badanku, menciumiku dengan sadis 

“Taaaannn… mmmm… mmmmmmpppelan-pelan ajaaa…mmmm” french kiss super sange Saya baru sekali ini bercinta, serta belum sampai ML telah ini sangenya Kelihatannya tante tidak ingin dengarkan permintaanku 

Kami berciuman hebat, kontolku telah mengeras sekali serta menggesek2an ke celana lingerie tante Tante semakin menggila, ia rebut kontolku dengan tangan kanannya serta dikocok2 sekalian masih menciumi bibirku Saya juga tidak kalah sigap, kucoblos memek Tante dengan jari telunjuk “AAAkkkkkkhhhhh… Bangsaaat!!!” PLAKKKK!!!!! OMG mengapa nih gw digampar tante “Lakuin ! Lakukan lagiii!!!” wah ada kekuatan BDSM kelihatannya 

Lantas sekalian masih menindih badanku seperti tidak ingin melepas badanku, Tante menjungkirbalikkan badannya, serta slubb!!! tiba2 mulutnya telah berada di kontolku… serta jadi balasannya, saya disajikan lembah gelap yang indah, saya jilat2in saja sampai Tante Dewi mulai mengerang2 kira-kira sejak dari perciuman kamu di sofa sampai urutan 69 ini hampir lebih dari 1/2 jam 

Tante kemungkinan mulai bingung (serta kagum I don’t know) mengapa saya belum crot “Kammmuuuu… beloom ingin keluarrr???” “Belom taaant…” belom sempat saya mengakhiri kalimatku, tante squirt untuk yang ke-2 kalinya, menyemprot pas di mukaku Saya tidak tahu squirt ini cairan apa, tuturnya yang tentu bukan cairan kencing Apalagi saya sange di ubun2 gini tidak nolak lah 

“HHhhhhhhhhhh… gilllllaaa… permainan kamu hhhh hhhh hebat yah hhh hhhhhh saya ingin kontol kamu sayyyyyy mmmm mmmmm” tutur sang tante sekalian lanjut menyepong kontolku “Aku sudah bisa masukin ya tan, tetapi tidak enak nih waktu di lantai?” tante bergerak dari tubuhku sekalian masih menyepong kontolku Saya dengan kerja keras berdiri serta tantepun berlutut meneruskan emutannya 

“Taaaannn… tuturnya ingin dimasukin?” saya yang tidak tahan di sepong mulai blingsatan seperti ingin crot Tante kemungkinan lihat saya seperti ingin crot, pada akhirnya melepas sepongannya serta secepat kilat menyambar bibirku, kami berdua bercumbu kembali Cumbuan ini hebat sekali, seperti si tante Dewi ini benar2 keluarkan pusing2 di kepalanya

Kami berciuman sekalian berdiri, tante berujar “Ke kamar mmmm saja mmmm sayymmmm” sekalian menarik badanku yang erat melekat dengannya DIbukakan pintu kamar ia dengan urutan kami berjalan sekalian berciuman 

Terbukalah kamar tidur tante Tempat tidur size 200 yang besar serta dengan bedcover yang masih teratur rapi Saya angkat badan tante dengan menggenggam ke-2 paha tante, ke-2 kaki tante juga refleks melingkarin tubuhku, kontolku yang tegang masih tertutup celana mulai memaksakan masuk ke memek tante yang masih tertutup lingerie 

Selanjutnya saya lemparkan sang tante ke kasur Buuuuukkkkkk…… kemudian saya buka celana serta kaosku selekasnya Tante dengan maksud untuk buka lingerienya tetapi saya hadang “Jangan tan, kelak saya bantuin…” Ku serang tante, mencumbunya dengan ganas, kami bergumul hebat dalam sekejap tempat tidur tante yang rapi telah tidak karuan 

Saya yang telah blingsatan coba buka lingerie tante Dewi Tetapi akunya tidak sabaran sampai lingerie tante robek “Maaf tante… kelak kuganti” “Udah gakpapa mari ngentot aja” And here is the event of truth Kepala si Otong telah nongkrong ke mulut goa si tante 

Perlahan kumasukkan Blessssss… “AaaaAAAAaaAAkkkkhhhh… ennnnaaak beeeeb…… uuuuughhhh perrrasaaannnn barusan kontol kammmmmmu kecil deh, kok kalau sudah masuk terasa tebel enaaaaak” WATDE??? sialan nih tante, jadi hukuman, kuhentakkan keras2 hujamanku sekali, cukup sekali itu Tante langsung banjir serta mulai menggoyang2kan pantatnya jadi reaksi genjotanku 

kulanjutkan genjotanku beragam, urutan kami masih misionaris rpm rendah berganti2 cepat-pelan-cepat-pelan, agar tidak begitu lelah Berasa tante mesinnya sudah mulai panas, kami bercinta dengan urutan ini lama sekali, saya benar-benar nikmati tiap jengkal badan kenyal tante 

Kemungkinan tante telah mulai jemu, tante juga ambil kendali supaya kami beralih urutan Kami bergulir kesamping, kontolku lepas sesaat tetapi tante dengan sigap langsung masukkan kembali kelubang memeknya “Oooooouuuhhhhhh… mmmm… reeeeennn…… ” tante Dewi menggenjot si Joni perlahan2 sampai pada akhirnya dengan irama stabil Kadang-kadang tante menciumi bibirku dengan demikian basahnya 

Tante kadang-kadang menggigiti putingku, sepanjang urutan ini tanganku belum pernah terlepas dari ke-2 iris dadanya, berganti-gantian saya menjilati puting ranum tante Seperti kubilang, puting tante tidak pink , tetapi saya tidak perduli saya benar-benar nikmati merayu tante dengan jilatan-jilatan ini Berasa genjotan tante makin jadi, moaning tante makin keras 

“Aaaaaakhhhhh… teruuuuus terusssssss… beeeebbbbbbbaaaaaakkkhhhhhh” 

Selanjutnya ia menarik ke-2 tanganku dari toketnya serta dengan satu tangan menempatkannya jauh di atas kepalaku sedang tangannya lainnya dengan erat menjambak rambutku, saya seperti tawanan yang disekap supaya tidak kabur Lantas masih juga dalam urutan woman on top ke-2 kaki tante Dewi coba memutari badanku sampai2 saya harus mengusung pantatku supaya kaki tante ini dapat masuk ke bawah 

Saya terasanya dililit ular anakonda Seperti sedang bergelut akupun berupaya keluar dari kuncian tante, kakinya memiting tubuhku sekalian masih menggenjot kontolku Waktu erangan tante makin keras serta genjotannya makin kencang, akhirnyaa… SRRRRrrrtttt saya rasakan dinding vagina tante berdenyut2 hebar memijat tangkai kontolkua Tante sedang orgasme 

“Oooouuuuhhhhhhh……hhhhhhhhhhhhhh… hhhhhhhhhh h… hhhhhmmmmmhhhhh hhhhh hhh” Nafas tante yang semula tidak karuan, perlahan-lahan seperti terbuang lega semua 

“Nikmat sekali bercinta dengan kamu Ren” “Enak sich enak, saya belum keluar nih Tan!” ujarku protes “Iyaaa deh… cowo itu lama-lama semakin bagus? Istirahat sesaat ya, Tante Dewi janji tentu buat kamu crot kok, kalau tidak bermakna kamu ini hebat sekali, serta tante tidak akan ngasi kamu pulang sebelum kamu crot ” Saya memang ada “kelainan” Saya ini lama sekali crotnya, saya dapat 3 jam bercinta serta tidak crot 

Ditambah lagi jika memakai kondom Saya 1/2 bangga, umumnya wanita-wanita yang kuentotin malah protes sebab saya kelamaan Serta disaat si Joni otong cape, bukanlah cepet crot, yang ada justru ngambek keseluruhan Ah geblek 

GGggrrrrkkkkkkkkggrkkgrrrkkk… 

“Eh bunyi apa tuch?” bertanya Tante “Perut kamu ya? hahahaha, sudah gembul, tengah2 ML kok ya bisa2nya laper?” “Yah si tante, kepalaku, perutku sama tititku itu yang ngatur departemennya beda2, jadi dapat saja laper ” “Yaudah kita break dahulu deh ya Ren, saya pesenin bakmi, setelah makan kita lanjut gulat , Tante Dewi ingin ber-ronde-ronde sama kamu ” 

Wek! Kulihat jamku sudah jam 7 malam Dapat balik jam berapakah nih? 

Pada akhirnya sesudah makan serta istirahat sesaat dengan ngobrol2, kami meneruskan pertempuran kami Malam itu sampai pagi, kami bercinta 4 ronde, saya ngecrot 2 kali jadi keseluruhan yang sore/siang 5 ronde dengan score 2-5 Itu di luar squirt-an Tante “Tante, terima kasih ya ini hari saya senang sekali” 

“Aku yang terima kasih Ren, kamu hebat sekali, sepertinya ini dendam 2 bulan tidak ML ya? kapan-kapan kita lakukan ya” “Pasti Tan, saya siap ngelayanin Tante Dewi kapan saja Tante ingin ” “Aku Ren sebaliknya, kalau kamu yang penting katakan saya saja ” Saya tersenyum serta kubilang “Aku balik ya Tan” jam di urutan 3 pagi 

“Tanggung beb, nginep saja sampai esok, eh ini sudah esok ya? Kalau pulangnya esok saya janji saya mandiin deh” Kata Tante Dewi. END.

0 komentar: