Sabtu, 29 Februari 2020

Ngentot Sama Tante dari Istriku Sendiri



Cerita Sex Menggairahkan |   Kenalkan nama ku Rangga, sudah beristri, kerja dalam suatu Perusahaan pemerintah, Istriku cukup cantik serta bahenol, tetapi yang akan saya katakan ini bukanlah masalah hubungan seksual ku dengan istri ku, tetapi masalah jalinan ku dengan seorang 1/2 baya, yang setatusnya ialah tante, tetapi kami sekeluarga memanggilnya dalam kata Mama, ini lumrah, supaya bisa lebih akrab serta dekat.

Mama Alya, itu panggilan serta nama dari tante istriku, Mama Alya ialah Istri dari Paman Istriku, maaf beliau ialah Istri ke-2 dari Paman Istriku, Cantik, tidak tinggi, lumrah seperti pribumi, kulitnya termasuk putih, mulus, walaupun bersetatus tante atau lebih tua dari istriku tetapi belum termasuk tua, sebab ia istri ke-2 dari Paman Istriku, semua lekuk badan sensualnya masih mengencang, dari mulai payudaranya, masih terangkat keatas serta bundar mencolok menggairahkan, putingnya masih seperti punya seorang gadis, perutnya belum mengendor, begitupun pinggul serta pantatnya masih mencolok.

Anda ketahui apa penyebabnya ? adalah sebab Mama Alya belum pernah hamil serta nyatanya sepanjang 9 tahun berumah tangga dengan Paman Istriku, bisa disebutkan cuma 1 tahun ia digauli seperti seperti seorang istri, selebihnya sepanjang 8 tahun setelah itu, Umumnya ia cuma dapat nikmati dengan sentuhan tangan suaminya, Itu semua ia alami Sebab Sang suami mempunyai penyakit Jantung akut, serta telah tanpa.
Singkat ceritanya adalah Mama Alya telah kurang lebih 1 tahun menjanda, sebatang kara, tidak memiliki anak, ditambah lagi cucu, tidak kerja dan tidak mempunyai usaha, peninggalan suami pas-pasan, oleh karena itu saya bersama dengan istri telah punya niat untuk belanjakan atau memberi nafkah pada Mama Alya, dari mulai masalah bayar telephone, Listrik, sampai masalah berbelanja dapur. Hidupnya setiap hari ditemani dengan seorang pembantu rumah tangga, yang jadi tanggungan kami.

Tiap dua minggu sekali istriku tetap hadir menjumpai Mama Alya untuk menengok sekaligus juga membawanya berbelanja kepentingan dapur ke Supermarket, saya paling biasa telephone serta paling satu bulan sekali menjenguknya. Semuanya kami kerjakan hitung-hitung balas budi, sebab pada saat suaminya masih ada serta keadaan kehidupan kami belum mapan kami banyak dibantunya. Satu saat istriku tidak bisa pergi untuk menengok Mama Alya, walau sebenarnya telah jadwalnya untuk berbelanja kepentingan dapur Mama Alya, istriku kurang enak tubuh, sangat terpaksa saya menggantikannya, serta hal ini bukanlah yang pertama-tama seringkali hampir 4-5 kali, tetapi yang kesempatan ini satu hal yang mengagumkan.

Saya tidak canggung dengan Mama Alya, sebab biasa berjumpa serta telah seperti Ibu ku sendiri. Masalah tidur, kami seringkali tidur bertiga, Saya, Istriku serta Mama Alya, serta pernah satu siang kami, Saya serta Mama Alya tidur berdua dikamar, jadi tidak ada hal yang aneh, tetapi kesempatan ini peristiwanya tidak teBimcana serta benar-benar mencengangkan.Usai jam kerja di sore hari, saya langsung ke arah kerumah Mama Alya, untuk gantikan istriku temani Mama Alya berbelanja kepentingan dapur seperti rutinnya, Setibanya di dalam rumah Mama Alya saya langsung memarkirkan mobil ku di muka garasi tempat tinggalnya.

“Sore Ma……!” Sapa ku sekalian mendekati Mama Alya yang sedang tiduran di sofa sekalian melihat TV, kucium tangannya serta ke-2 pipinya, ini ialah rutinitas di keluarga kami jika berjumpa pada sebuah keluarga.
“Dengan siapa kamu Bim …?” Mama Alya menanyakan sekalian melirik mengarah pintu penting serta lihat ku dengan kening dikerut.
“Ya dengan Mobil Ma …..!” Jawab ku enjoy serta kembali mengarah Almari Es untuk ambil satu gelas air dingin.
“Jangan bercanda …., Mama Bertanya beneran “
“Bimo tidak bercanda Ma…., Bimo jawab benaran “ saat ini saya duduk di kursi tamu dimuka sofanya, sekalian ikut-ikutan melihat TV.
“Maksud Mama, Rina tidak turut ?” Rina ialah Istri ku.
“Rina tidak enak tubuh, jadi Bimo yang kesini” Jawab ku sekalian mengubah pandangan dari pesawat Tv mengarah Mama Alya, tetapi pandanganku berhenti di ke-2 panggkal paBimya yang sedang dilipat serta sama-sama bertindiBim.Kusadari Mama Alya tidak sadar jika dasternya terungkap atau dia paham tetapi kaBima ini biasa karena itu tidak ada permasalahan buat kami.
Kesempatan ini saya merasakan cukup aneh, kog saya merasakan terangsang dengan pandangan ini. Saya sadar hingga kualihkan secepat-cepatnya pandanganku mengarah pesawat tv, tetapi perasaan ku merayu, hingga saya coba mecuri pandang dengan melirik mengarah paha barusan, hati makin tidak tenang, pikiranku mulai tidak normal. Kucoba buang pikiran yang telah mulai tidak menentu arah.
“Ma….. !`” panggilan ku berhenti, saya ingin menggajak nya bicara tetapi saat saya menegur sacara bertepatan saya memalingkan pandangan ku mengarah muka Mama Alya, tetapi pandangan ku berhenti dibagian dada Mama Alya yang kelihatan gundukannya karena belahan dasternya di bagian dada turun kesamping, sebab saat itu urutan tidur Mama Alya disofa miring.
” Ada apakah Bim … ” Bertanya nya mencengangkan ku, saya selekasnya memalingkan pandanganku kewajahnya.

” Mari Ma…, rapi-rapi, hampir jam 7 nich, kelak Supermaket tutup”
” Bim…, tubuh Mama rasa-rasanya lemes, kurang semangat, bagaimana jika esok saja kita belanjanya”
” Yah … Mama ….., Rangga sudah sampai di sini, juga esok Bimo ada kerja lembur, serta iya jika Rina telah enakkan serta dapat ke sini. ”
“Ya sudah kapan kapan saja “ sambutnya ,
“Enggak ah Ma… saat ini saja, kelak jika ditunda-tunda jadi tidak jadi seperti dulu”
“Kamu memang orangnya keras kepala Bim, jika ada maunya tidak dapat ditunda”
“Ya telah Mama tulis dahulu, tetapi jika kelak Mama jadi sakit kamu yang ribet juga”
Pada akhirnya dengan malas ia bangun dari sofanya ke arah kamar, akupun meneruskan melihat Tv. Selang beberapa waktu saya menanti dengan tidak sabar, akupun melirik mengarah pintu kamar, serta tau-tau mata ku kaget lihat pandangan di dalam kamar, kulihat Mama Alya membelakangi pintu kamar dengan cuma memakai celana dalam tanpa ada BH, sayangnya tempatnya membelakangi ku hingga saya cuma dapat nikmati lekukan tubuhnya dari belakang, serta cukup indah masih seperti anak remaja, semua serba ketat serta gempal. Saya makin kalut.
Kuperhatikan terus dari ujung kaki sampai ujung kepalanya, rambut yang terurai makin menggairahkan ku. Kulihat Mama Alya sedang menggunakan Pakaian Baju putih beBimda, wah rupanya ia tidak menggunakan BH, kemudian ia gunakan celana Jean ketat panjangnya tiga-per-empat, serta langsung kembali mengarah pintu kamar, saya secara cepat memalingkan muka mengarah Tv seakan-akan tidak paham apa yang berlangsung barusan di kamar.
“Ayo Bim …. Kita jalan “, sapa Mama Alya yang telah keluar dari kamarnya, serta akupun mendapatkan remote TV untuk mematikan TV, sekalian bangun dari sofa yang saya menempati.
“Kalau kelak Mama sakit, kamu harus tanggung ya Bimo !” Mama Alya buka perbincangan sesudah beberapa waktu kami tinggalkan tempat tinggalnya serta Mama Alya sedang nikmati jalan sekalian duduk disebelahku. Saya sekalian menggenggam setir mobil menjawab dengan enjoy serta manja.
” Ya …. Iya dong Ma…., siapa yang mengurus Mama jika bukan Bimo.”
” Mama sekalian rebahan ya Bim ?” pintanya sekalian merebahkan sandaran jok mobil yang didudukinya.

” Bisa kan Bim ?” pintanya sekalian menggenggam tangan kiriku, tetapi sekarang urutan Mama Alya telah rebah serta terlentang, seakan-akan memerkan dadanya yang mencolok menggairahkan itu.
Saya melihat kesamping mengarah Mama Alya sekalian mengangguk, tetapi kembali lagi pandanganku berhenti didada Mama Alya, yang kelihatan samar lekukannya dari balik pakaiannya yang menyengaja tidak dikancing di bagian atasnya. Kuarahkan pandangan ku kejalan raya supaya tidak berlangsung apa-apa.Setibanya di Supermarket mobil saya parkirkan ditempatnya serta kami juga berjalan ke arah dalam supermarket sekalian bergandengan, Mama Alya mengait tanganku untuk digandolinya, ini biasa buat kami, tetapi kesempatan ini darah ku berdesar-desar waktu bergandengan tangan dengan Mama Alya, bagaimana tidak berdesar, yang sejak dari barusan dalam pikiran ku terbersit terus lekukan buah dada Mama Alya sekarang tersenggol-senggol tentang siku kiri ku selaras dengan pergerakan langkah kami sepanjang ke arah dalam Supermarket.


Setibanya di dalam supermarket saya langsung menyambar lorry yang ada disamping pintu masuk supermarket, serta kami juga bergandengan ke arah barisan etalase kepentingan Rumah tangga. Satu-satu barang kepentingan dapur diambil serta diambil oleh Mama Alya, akupun asyik dengan pekerjaan ku sendiri memerhatikan lekukan tubuh Mama Alya yang masih mengencang yang bergerak terus terkadang merunduk serta berdiri sekalian dia mengecek barang yang ada dietalase. Angan-angan ku berhenti kaBima panggilannya.
” Bimd coba kamu lihat labelnya ini, apa periode waktunya masih berlaku tidak “ pintanya sekalian jongkok serta dan tanpa ada melihatku kebelakang dengan tangan menggenggam satu makanan kaleng memberi pada ku.Selanjutnya saya bergerak dekati Mama Alya serta berdiri pas disebelahnya yang sedang jongkok, kuambil makanan kaleng yang ada ditangannya serta kuperhatikan dengan cermat cap masa aktif yang disebut.

” Masih lama nih Ma……” Jawab ku sekalian kembalikan makanan kaleng barusan pada Mama Alya, yang sekarang tempatnya sedang membungkuk memerhatikan beberapa barang lainnya.
Saya kaget lihat dua buah gunung yang melekat di dada Mama Alya, kelihatan jelas kaBima tempatnya yang membungkuk hingga pakaiannya menggantung kebawah.Buah dada yang indah, masih mengencang, serta mempunyai putting yang masih kencang serta tidak besar, maklum kaBima Mama Alya tidak pernah menyusui bayi. Memiliki bentuk masih bagus, tanpa ada keriput sedikitpun di seputar putingnya, putih mulus serta tertangani secara baik. Ada seputar sepuluh detik saya memperhatikannya, berhenti kaBima Mama Alya berdiri serta berubah urutan.Sekarang akupun masih ada disebelahnya, bermaksud untuk memperoleh peluang melihat seperti barusan, serta benar Mama Alya sebentar-bentar menunduk, serta peluang itu tidak saya lalui dengan langsung membidik pandangan buah dada yang indah itu. Telah kurang lebih 1/2 jam kami mengelilingi etalase untuk etalase, mendadak dari urutan jongkok Mama Alya mendapatkan tangan kiriku yang sedang ada disampingnya. Sekalian menggandul ditanganku Mama Alya berdiri serta rapatkan badannya disamping tubuh ku langsung menempatkan mukanya di pundak kiri ku sekalian bergumam
” Mama pusing Bim.. Mama sudah tidak kuat lagi” Selanjutnya tangan kiri ku mengait pinggul Mama Alya 1/2 memeluk serta mengatakan,

“Ya.. telah Ma, kita pulang saja, jika masih ada yang kurang belanjaannya dapat dibeli di warung dekat rumah aja” Tanpa ada menanti jawaban Mama Alya, sekalian masih merangkulnya tangan kanan ku mendapatkan keAlya dorong belanjaan serta berjalan ke arah Kasir.
Cerita Mesum Selingkuh Dengan Tante Istriku – Usai bayar semua belanjaan saya juga minta petugas kasir untuk menolong membawakan barang ke Mobil, sesaat saya berjalan dimuka sekalian merangkul Mama Alya. Yang kurasakan saat ini buah dada Mama Alya melekat di rusuk kiri ku, serta nafasnya yang wangi terasa sangat disamping pipi ku. Setibanya di Mobil saya juga membuka pintu serta menuntun Mama Alya masuk ke Mobil, perlaBim saya dudukan serta kurebahkan ke bangku yang ada disamping supir, serta sekalian ke-2 tangan ku menaBim tubuh Mama Alya rebah, tersenggol lah ke-2 bagian buah dadanya oleh tangan ku, aduh… alangkah kerasnya tuch buah dada.
Dalam perjalanan pulang kutanyakan apa butuh dicheck ke dokter, tetapi Mama Alya menjelaskan tak perlu, kaBima ia Bimya merasakan pusing biasa, kemungkinan masuk angin. Saya juga menyepakati serta langsung arahkan mobil ke rumah Mama Alya. Kusempatkan menggenggam kening Mama Alya dengan arah mengecek apa badannya panas atau mungkin tidak. Kupalingkan pandangan ku sekali sekali mengarah Mama Alya yang tiduran selain.

“Masih pusing Ma….., Tanyaku.
“Sedikit ….. ” jawabnya singkat.
“Ntar pulih Ma …….”.
Perbincangan kami berhenti serta diam sesaat.Mobil saya parkir dimuka rumah, serta dengan bergegas saya turun terus mendekati bagian pintu kiri mobil untuk membuka pintu buat Mama Alya, pintu juga ku membuka, kulihat Mama Alya berasa berat mengusung badannya dari Jok Mobil. Cerita Mesum
“Bantu Mama dong Bim…., fundamen tidak bertanggungjawab ” hardiknya manja.
Akupun langsung merangkul pinggulnya turun dari Mobil serta langsung memapah dalam rumah. Setibanya dimuka pintu masuk Mbok Atik pembantu Mama Alya membuka pintu serta saya sekalian menuntun Mama Alya memerintah Mbok Atik untuk turunkan barang dan menguncil kembali mobilnya.
“Mama ingin tiduran di Sofa atau dikamar?”
“Dikamar saja Bimd” Kami juga ke arah kamar, serta saya langsung membaringkan Mama Alya terlentang dalam tempat tidur. Mama Alya juga berbaring sekalian menggenggam kepalanya.
“Bimo balur minyak kayu putih dahulu ya.. perut Mama, kemudian Bimo pijit kepala Mama” Pintaku.
Mama Alya diam saja, serta saya mendefinisikan ia sepakat, akupun langsung bergerak ambil minyak kayu putih yang ada dalam tempat obat. Kuangkat sedikit pakaian baju sisi bawah Mama Alya sampai batas rusuk bawahnya, serta akupun mengoleskan minyak kayu putih barusan, secara halus saya kerjakan.
“Ma … Kancing celana Mama di terlepas ya… agar lega bernafas” Saya tahu ia tentu tidak menjawab serta saya juga langsung melepas kancing celana nya.

Usai saya membalur sisi perutnya serta tanpa ada minta ijin saya membalur sisi dada atasnya, waktu itu Mama Alya kuperhatikan sedang pejamkan matanya sekalian ke-2 tangannya memegangi kepala. Serta saya duduk di atas tempat tidur disamping kanan Mama Alya. Sesuai dengan janji ku, usai membalur akupun mulai memijit kepala Mama Alya, perlaBim kutarik ke-2 tangannya kebawah, serta tanpa ada kusadari tangan kanannya jatuh di atas pangkal paha ku hampir tentang memiliki ku.
PerlaBim saya pijit secara halus kepalanya, ia juga menikmatinya, mendadak saya ingat panorama yang indah pada saat di supermarket barusan, dua gundukan daging yang menggairahkan, saat itu pandangan ku beralih ke dada Mama Alya, tetapi apes yang kelihatan Bimya sisi atasnya, pakaiannya Bimya terkuak sedikit saat saya mengoleskan minyak kayu putih di bagian dada barusan.
“Bim …. Jangan pulang dulu…, temani Mama sampai enakan” Saya kaget dengan suara barusan serta akupun memalingkan muka ku mengarah muka Mama Alya, sekalian mengangguk.
Pijitan ku terus pada kepala Mama Alya, serta Ia juga kembali memjamkan matanya.Berasa lelah kaBima urutan ku memijit cukup membungkuk, akupun geser duduk di lantai karpet. Saat ini urutan memijit ku sekalian duduk dilantai dengan kepala saya tidurkan di tempat tidur, cocok ada selain kaBima buah dada Mama Alya.KaBima kemungkinan begitu lelah, akupun tertidur nyenyak, ada kemungkinan 15 menit, serta saya terjaga kaBima desakan buah dada samping Kanan Mama Alya pada ubun-ubun kepala ku.

BACA JUGA :  Ku Setubuhi Pacar Ku Dan Adik nya Yang Montok

Kuangkat kepala ku, kudapatkan Mama Alya sedang tidur miring kekanan menghadap ku, serta tanpa ada kusadari saat ini pipi ku melekat langsung di bagian atas buah dada kanan Mama Alya. Saya tidak berani bergerak, kudiamkan saja pipi ku melekat, tetapi barang ku mulai bergerak mengeras. Ada kurang lebih satu menit saya terdiam pada urutan ini, serta mendadak Mama Alya mengalihkan tangan kirinya yang sejak dari barusan di atas paha nya ke pundak ku pas di bawah leher, seakan-akan memeluk ku. Pergerakan Mama Alya barusan menyebakan pakaiannya yang terkuak nyangkut di dagu ku serta tertarik kebawah, hingga semakin terbuka lebar buah dada yang terbuka, serta kepala ku ikut juga tergerak kebawah dengan urutan tidur Mama Alya masih miring serta yang menyenangkan buat ku adalah putting susu kanan yang kecil mungil barusan ada satu cm. diujung bibir ku.

Saya bingung serta gemeter, apa ini menyengaja dikerjakan oleh Mama Alya, serta apa ia betul-betul tidur hingga tidak tahu kondisi ini. Sesaat pikiran ku bertanya-tanya tanpa ada kusadari lidah ku telah mulai menjilati tepian putting yang kecil mungil serta halus itu, terus saya jilati sepuas ku serta perlaBim saya geser kepala ku sedikit supaya lebih dekat serta bisa menyedot dan mengulumnya. Sekarang saya isap putting yang menggairahkan itu.

Mama Alya masih pejamkan matanya, entahlah tidur atau mungkin tidak tetapi saya tidak peduli serta perlahan-lahan saya membuka satu lagikancing pakaian atasnya, supaya saya dapat lebih bebas menjilati buah dada yang indah ini. Mendadak ada pergerakan pada kaki Mama Alya, serta dengan selekasnya saya terlepas kuluman bibir ku di putting Mama Alya serta saya ber pura-pura tidur, wah bener Mama Alya menggerakkan badannya serta beralih urutan miring membelakangi ku.
Untuk sesaat saya terdiam sekalian memerhatikan punggung Mama Alya, tetapi pikiran ku terus merayap cari akal supaya saya bisa nikmati buah dada yang montok barusan, maklum nafsu ku telah mulai tidak dapat dibendung, untuk pulang kerumah menyalurkannya butuh waktu , sesaat di sini telah dapat mulai peluang, ditambah lagi saya tahu Mama Alya telah sekian tahun belum pernah di sentuh barang sakti, tentu vaginanya telah mulai rapat serta ketat .Pada akhirnya saya putuskan untuk membulatkan tekad naik ketempat tidur serta berbaring disamping Mama Alya dengan urutan miring menghadap punggung Mama Alya.

Untuk sesaat saya merfikir mengawalinya darimanakah, saya bingung, tetapi pada akhirnya saya putuskan untuk memeluk Mama Alya dari belakang dengan melingkarkan tangan kanan ku ketengah dadanya. PerlaBim ku lekatkan telapak tangan ku sisi atas buah dada kiri Mama Alya, wah…. benjolannya masih keras, perlahan ku gerakkan tangan ku turun ke sisi tengah buah dadanya, saat ini urutan tangan ku sedang mendustai putting buah dada Mama Alya sekalian sesaat – sesaat meremasnya.

Kurasakan tubuh Mama Alya bergerak serta akupun berhenti dalam permainan ku sesaat dalam urutan masih memeluk Mama Alya serta tangan ku masih ada di atas gundukan buah dada Mama Alya. Bertepatan akan saya mulai permainan ku barusan, kaBima saya kira Mama Alya telah nyenyak , ku dengar suara serak serta parau dari samping ku.
“Bim dari barusan Mama tahu jika Bimo mimik, serta saat ini pegangi susu Mama “ suara ini datangnya dari Mama Alya. Saya benar-benar kaget serta kaku sekujur badan ku, takut serta bersalah.

“Ma …..” belum usai saya bicara tiba–tiba tangan ku yang ada di atas buah dada Mama Alya digenggamnya serta dia mengatakan
“Tidak apa-apa Bim……., jika kamu belum juga senang lanjutkan saja, asal kamu dapat memberikan kesenangan pada Mama”
Tanpa ada menanti aba-aba dari Mama Alya, saya selekasnya menarik tubuh Mama Alya hingga pada urutan telentang, serta kaBima kancing pakaiannya telah terbuka 1/2 karena itu terkuak lah buah dada yang saya remas -remas barusan.
“Bimo akan memuaskan yang sudah lama hilang dari Mama malam ini” usai mengatakan demikian, saya langsung mencengkeram serta melumat bibir mungil yang di depan ku.
Permainan bibir berjalan benar-benar panjang, kami sama-sama bertukar mengisap bibir atas serta bawah, sama-sama mendustai lidah, seperti dua orang yang telah lama tidak berciuman.Permainan bibir serta ciuman kuhentikan serta saya mengatakan lembut sekalian memandangi mata Mama Alya yang telah mulai layu.

“Mama telah senang ciuman Ma ……..” ia tersenyum serta mengangguk.
“Sekarang Mama nikmati ya……., Mama diam serta nikmatilah, Bimo akan memberi kesenangan yang Mama minta”
PerlaBim saya pelorotkan tubuh ku yang ada di atas Mama Alya turun kebawah, hingga muka ku persis di atas dada Mama Alya. Ku ciumi lembut leher kirinya serta perlaBim berputar-putar ke leher samping kanan, sesudah senang dengan ciuman di leher, ciuman saya alihkan kebagian atas dada Mama Alya.

Pertama saya ciumi serta saya jilati gundukan ke-2 dadanya, serta berubah kebagian tengah, sekarang saya kitari keliling gundukan buah dada yang kanan serta saat ini yang kiri. PerlaBim ku rambatkan uluran lidah ku keatas puting susu kiri Mama Alya serta kuisap sedikit-sedikit sekalian menggigit halus. Kuraskan ke-2 tangan Mama Alya mulai mendekap tubuh ku, serta kurasakan Mama Alya mulai menggerak-gerakkan pinggulnya yang kutahu ia sedang cari ganjalan supaya mendesak pas dibibir vaginanya. Saya alihkan kuluman serta permainan bibir ku ke putting susu Mama Alya yang samping kanan, Mama Alya semakin bergerak cukup cepat, ia mulai terangsang penuh.

“Enak Ma….., ???Mama Suka .??…..”sambung ku .

“Bim …. Mama suka, Mama Puas….., Kamu pinter, kamu lembut …….anak manis, …… Mama telah lama sekali tidak merasai ini, Mama ….ingin jika tiap bertemu Kamu cium serta mimik Mama………”“Bim ……, nak ……., jangan kelamaan ngobrolnya, lanjutkan saja apa yang kamu ingin kerjakan, Mama tentu senang”.
“Cium Bim ….., Mimik anak manja …..’”
Saya juga melanjutkan permainan lidah ku di ke-2 susu yang mentul serta keras itu. PerlaBim ciuman serta jilatan ku turun ebawah sekalian saya melorotkan tubuh ku, sekarang kaki ku telah sentuh lantai. Ku ciumi perlaBim perut Mama Alya terus kebawah sekalian buka resliting celana Mama Alya.Saat ini urutan ciuman ku telah ada pada bagian bawah pusar Mama Alya, kurang lebih satu centi di atas klitoris Mama Alya.

Badannya mulai bergerak tidak menentu, pinggulnya turun naik seolah ingin selekasnya ujung lidah ku sentuh belaBim yang telah mulai membasah ini, kadang-kadang kudengar suara desis dari bibir mungil Mama Alya serta nafas yang telah mulai tidak menentu.
“ahhkk…. Hek …….ehhhh, yaa…hhhh Bim……”
Perlahan-lahan kutarik serta bebaskan celana jean serta sekaligus juga celana dalam Mama Alya, tubuh serta kakinya turut dilenturkan supaya gampang saya melepas celana yang tutupi vaginanya.Saat ini celananya telah lepas tidak lagi ada yang tutupi kulit mulus Mama Alya dari pusar kebawah, sesaat kancing pakaian yang dipakainya telah kubuka semua serta sudah terbuka lebar.Saya terdiam sesaat serta memandangi badan mulus Mama Alya yang sedang telentang pasrah sekalian pejamkan matanya. Kupandangi dari ke-2 buah dadanya sampai ketengah selangkangannya yang menjepit vagina yang ditumbuhi bulu halus serta pirang, Berkali-kali saya pandangi, pada akhirnya saya kaget oleh suara Mama Alya.
“Anak manja …….., apa telah usai kamu puaskan Mama, …..atau Mama cukup kamu pandangi saja semacam itu??”
“Tentu tidak Mama sayang ……, Mama akan memperoleh kenikmatan yang tidak pernah Mama peroleh awalnya,. …..tetapi Bimo tidak menyiakan panorama yang langka ini, jadi Bimo puas-puaskan dahulu memandangi Mama….”
“Ayo lah Bim…., mama tidak sabar merasai kenikmatan yang kamu janjikan….., kamu dapat melihat Mama kapanpun serta dimanapun kelak, Mama tentu kasih asal kamu tuntaskan dahulu sekarang”
Tanpa ada menjawab apa-apa saya juga berlutut diujung kakinya du tengah ke-2 kakinya. PerlaBim saya elus dengan ke-2 tangan ku ke-2 kaki Mama Alya dari mulai bawah betisnya sampai kepangkal pahanya ber-ulang kali turun naik sekalian ke-2 ujung jari ku sentuh sesekali bibir kiri serta kanan Vaginannya. Rangsangan mulai dirasa Mama Alya, kaki serta pinggulnya mulai bergerak serta kejang-kejang. Lihat hal tersebut saya langsung membungkuk serta menjilati seputar bibir Vagina Mama Alya.

Tercium aroma ciri khas vagina yang tertangani serta basah….., serta saya percaya jika vaginan ini telah sekian tahun tidak disentuh benda keras, terlihat rapat serta tidak berkerut seperti genjer ayam, satu keuntung besar saya peroleh. Permainan lidah ku berjalan semakit gesit serta sambil menggigit serta mengisap sisi klitoris yang benar sensitive itu.
“Bim…. Enak sekali Bimnnn ……., kamu benar ……, Mama tidak pernah merasai jilatan semacam ini …… benar-benar sayang …., ahhhkkk Bim …..ahhhh ehhhhhhhlk kkk….. “ sekalian bergumam Mama Alya menarik rambut ku dengan ke-2 tangannya supaya saya rapatkan serta mendesak bibir ku kuat ke Vaginannya.
“Jangan berhenti Bim ….. , Mama puas…., Mama ahhkk…. Mam….., Mama menikmatinya Bim ……. Uhhh…..”
“Kamu apain Bim……, Tobat anakku….., ampun … Mama ……..ahkkkkk ahhhhhhh enak Bim……,”Aku tidak perdulikan oceBimnya, terus saya jilati vaginanya yang makin basah, kutaBim pinggulnya dengan ke-2 iris tangan ku supaya tidak menggangu permainan ku dengan rontakan nya.
Datang – datang saya rasakan kepala ku diangkat keatas serta kulihat Mama Alya telah duduk di depan ku, secara cepat ke-2 tangan Mama Alya mendapatkan ikat pinggang serta kancing celana ku, serta buka resliting celnaa ku. Kurasakan darah ku mengalir cepat serta bulu roma ku berdiri saat tangan kanan Mama Alya menelusup masuk dalam celanaku serta mengelus tangkai kemaluan ku.
Ku diamkan saja apa Maunya. Mama Alya terus mengelus sambil meremas remasa kelamin ku. Dengan tidak sabar di pelorotinya celana ku, serta kaBima urutan kuberdiri dengan lutut di atas tempat tidur di depan Mama Alya, hingga pergerakan tanganya melorotkan celanaku serta celana dalam ku berhenti di lutut ku, tetapi itu semua cukup sudah untuk bikin kemaluan ku tidak tertutup
“Bim ….. besar sekali kamu memiliki “ di mengatakan sekalian mengelus-ngelus tangkai serta kantong biji kemaluan ku.

“Bim apa tidak sakit Bim …., Mama kan telah lama tidak dimasuki ……”
“Tidak Ma….., Kelak Bimo akan perlahan – perlahan serta Mama akan merasai nya nikmat..”
Serta ahhhhhk….., tersentak nafasku, Mama Alya telah mengulunm ujung tangkai kemaluan ku, disedotnya serta sekalian memaju serta memundurkan kepalanya saya rasakan 1/2 tangkai kemaluan ku telah masuk kerongga mulut Mama Alya. Saya biarlah ia menikmatinya sekalian buka pakaian ku, kemudian, saya buka pakaian Mama Alya yang telah lepas kancingnya barusan.
Sekalian Mama Alya nikmati Tangkai kemaluanku, ke-2 tanganku meremas-remas buah dadanya serta sekali mengelus punggungnya serta yang lain. Intinya hampir semua badannya saya elus. Ciuman Mama Alya di tangkai kemaluan ku berhenti serta ke-2 tangan ku diraihnya, serta ditariknya sekalian Mama Alya merebahkan kembali Tubuh nya, karena itu tubuh ku juga tertarik merebah menerpa di atas badannya.

” Mama tidak sabar ingin meraskan tangkai punya anak Mama yang besar itu Bim ..”
“Iya … Sayang …. “ Sambut ku sekalian menyambar bibir mungil Mama Alya.
Sambil mencium, pinggulku ku gerak-gerakan untuk arahkan Tangkai sakti ku masuk ke mulut Vagina Mama Alya yang telah sempit itu. Kurasakan Tangkai ku telah melekat di Vaginanya, serta saya rasakan Mama Alya mengusung pinggulnya untuk mendesak rapat kebatang kemaluanku.Kuangkat pantat ku serta perlahan kuarahkan ujung tangkai kemaluan ku pas ditengah-tengah lubang yang basah ini, kutekan pelan-pelan serta ahkkkk tersentak tubuh Mama Alya.
“Sakit Ma ……??”, Bertanya ku serta Mama Alya tidak menjawab ia Bimya mendesih…. Ehhhhhhh. Saya terus mendesak dikit demi sedikit, masuk telah 1/2 kepala tangkai kemaluan ku…..Kutekan terus serta saat ini semua kepala kemaluan ku telah masuk di lobang nikmat ini…… Kutekan terus per laBim serta perlahan serta masuk lah 1/2 Tangkai ku tetapi Mama Alya berteriak…..
“Aduhhhhhh … ahhkkk…”Aku hentikan pergerakan mendesak ku serta akubertanya :
“Sakit Ma……,??”Dia mengangguk tetapi ke-2 tangannya menggenggam pinggul ku seolah tidak memperkenankan saya mencabut tangkai ku dari vaginanya.
Saya berpikir, baru 1/2 telah sakit serta berasa terjepit. Memang Tangkai ku lumayan besar di atas normal sesaat Mama Alya tipikal badan tubuh pribumi yang mungil serta mempunyai barang yang sempit, saya jadi ingin tahu serta ingin merasai enaknya jika semua tangkai ku masuk. PerlaBim kugerakan pantatku mendesak dalam, lembut sekali serta benar-benar perlaBim.
“Ehh… ahhh…, Bim…. Ahhhhh…. Iya ehhhh ahh …. Bim …..,” itu lah suara yang keluar dari mulut Mama Alya bersamaan pergerakan ku turun naik yang membuat barang ku keluar masuk.
Sedikit -sedikit pergerakan mendesak dalam saya lebih hingga tangkai ku yang masuk makin dalam. Saya rasakan diujung tangkai ku seperti di hisap-hisap, alangkah enaknya, saya hampir tidak taBim. Saya prediksikan semua tangkai ku telah amblas dalam kaBima berasa Bimgat serta nikmat. Secara halus saya merapatkan selangkangan ku sekalian ke-2 tangan ku menyingkap serta mengusung ke-2 kaki Mama Alya. Ku tekan rapat-rapat serta ku gerakkan memutar pinggul ku dengan pahaku melekat rapat serta semua tangkai ku sudah masuk.

“Bim ….. sangat nikmat Bim, telah lama sekali Mama tidak merasai semacam ini, kamu pintar bermain sex … Nak… Mama … dapat ketagiBim Bim….”Aku terus memutar pinggul ku serta menciumi lehernya sekalian rapatkan tubuh ku.
“Mama dapat meminta kapanpun ….., Mama tinggal telephone serta Bimo tentu layani Mama ……”
“Ma ….. memiliki Mama masih enak, rapat serta mengisap …., Bimo menikmatinya Ma…..”
“Ahhhkk Bim …., goyang ehhhhh, goyangnya bertambah cepat sayang ….., Mama sepertinya ingin bisa “
“ahhkkkk Bim ,,,, ya…. Uhhhh ……hekkk .. Bim……”Aku hentikan sesaat goyangan ku serta kuperbaiki urutan ku dengan sedikit menarik dengkul ku cukup menekuk supaya saat bisa kelak saya dapat bebas mengankat serta mendesak pantat ku dengan bebas.
“Jangan berhenti sayang …..”
“tenang Ma…. Kita dapatnya baBimg, … saat bisa kelak Bimo akan keluar masuk kan memiliki Bimo agar Mama lebih nikmat lagi…. Jika bisa Mama katakan Ya…..” saya telah mulai menggoyang pinggul ku dengan rapatkan panggkal paha ku.
“Ma…. Saat ini nikmati, pejam kan mata Mama ….” Ku goyangkan terus berputar-putar pinggul ku lama-lama semakin cepat.
“Bim …. Ahhhh, terus Bim…., Terus Sayang,….. auuu… ahh…., ya…. Bim….Ya……”
“Uh ……ahhhh, eeeenak,,,, sekali anak ku….., kamu…. Ahhhhh, goyang … tekan,,,,,,” Makin mengejang semua tubuh Mama Alya serta goyangan ku makin cepat berputar-putar.
“Bim… ahhhh, Bim …. Reennnn , Mam ….. ahhhh, ahhhh .., Bim ……. Dah……., Mama ingin ….., Mama keluar anakku…..” Dengar pengucapan itu saya juga percepat goyang ku.“Bim…. Enak Bim,,,,,,,… terus Bimnn…” saya tekan serta saya goyang terus, sekalian saya menaBim supaya saya tidak keluar. Menyengaja saya kerjakan supaya Mama Alya senang dahulu baru saya keluar.
“Dapat yang panjang …. Ma,….. Ah,….. yang lama … Ma …. Puaskan Ma……”
“Mama senang Bim,,,,,…. Terus Bim,,,,,,,. Ahhhhh, ahh huhhhh…. Kamu dapat sayang …. “
Saya hentikan goyangan ku serta dengan selekasnya saya ubah dengan pergerakan turun naik.
“Au …. Ahh… Bim ,,,,, , ya…. Bim… yang seperti gini semakin nikmat Sayang…..”
“Puas…. Puas…. Aduhh… enak sekali…. Ahhhhhh, yam,,,yahhhhhhh terus Bim …….” Pergerakan turun naik ku makin cepat serta tangkai ku berasa makin keras nafas ku makin tidak teratur.
“Ma… ahhhh, Ma….., ya….. Mama Sayangg ……, enak sekali Ma…., Memiliki Mama kering ……, auuu Aduhhhh”
“Ahhhhh, Mam…. Bimo ingin bisa Ma….”
“Dapat lah Sayang …. Dapatlah…., semburkan semua …… Mama telah senang sekali….”
“Ayo …. Mari Manja……”Akupercepat pergerakan ku hingga bunyi yang terdengar makin berdecak, cukup kutegakkan tubuh ku ambil urutan siap untuk tembakkan cairan dari Tangkai ku.
“Bimo bisa Ma …., Keluar ahhhhhh Ma,,,,,,,”.
“Re…. Mama rasakan sayang…., hou…. Keras sekali sayang,,,,,,,, terus Nak……, puaskan manja….”

Semburan mani ku banyak serta berulang kali, tidak paham berapakah kali, serta gerakkan ku semakin perlahan serta pada akhirnya badan ku lunglai menerpa badan kecil Mama Alya.Saya masih terkulai di atas Mama Alya sesaat batangku belum kucabut serta masih kurasakan denyutan-denyut liang vagina Mama Alya.
PerlaBim saya jatuh kesamping kanan Mama Alya yang sedang terbaring lunglai , saya masih pejamkan mata ku sekalian nikmati permainan yang barusan usai. Mama Alya memiringkan badannya menghadapku serta tangan kirinya memutari dada ku, serta menciumi pipi ku. Tonton Film Bokep..!!! Click di sini...!!!
“Mama senang sekali Bim…, Terima kasih Na……,”dia terus menciumi pipi ku serta saya melirik sekalian tersenyum. Kulihat ia sedang menguak selangkangannya dengan tissue yang berada di meja samping tempat tidur, serta sesudah usai Mama Alya bangun duduk mengelap tangkai ku. Demikian... 


1 komentar:

  1. MEJAQQ: AGEN JUDI POKER DOMINOQQ BANDARQ ONLINE TERBESAR DI ASIA
    Yang Merupakan Agen Judi Poker DominoQQ BandarQ Online Terbesar di Asia Hadir Untuk Anda Semua Dengan Winrate Permainan Tertinggi dan Bonus Yang Menarik!

    Kunjungi Sekarang Juga...
    Mejaqq
    Bandarq online



    MEJAQQ: AGEN JUDI POKER DOMINOQQ BANDARQ ONLINE TERBESAR DI ASIA Yang Merupakan Agen Judi Poker DominoQQ BandarQ Online Terbesar di Asia Hadir Untuk Anda Semua Dengan Winrate Permainan Tertinggi dan Bonus Yang Menarik!


    http://202.95.10.204/
    litayin94@gmail.com


    Very good article
    Visit to
    MEJAQQ: AGEN JUDI POKER DOMINOQQ BANDARQ ONLINE TERBESAR DI ASIA
    Mejaqq
    Bandarq online

    BalasHapus