
Cerita Sex Menggairahkan | Siang itu hp-ku berdering dari nomor yang tidak saya mengenal serta saat kuangkat terdengar suara seorang wanita “Halo mas Adhie, apa kabarnya? kok lama tidak ada kontak-kontak saya sich?”, sebab tidak mengetahui suaranya, akupun bertanya “Aku baik-baik saja, sorry dengan siapa ini?”
“Ini Rita mas, wah sudah lupa ya sama Rita? jawabnya Saya jadi ingat Rita, ia seorang janda cantik berumur 35 tahun dengan 2 anak. Saya mengenalnya saat dia masih jadi istri simpanan kenalanku seorang petinggi, saat itu usianya baru seputar 20 tahun Belakangan ini saya berjumpa dengan Rita kembali ke waktu saya serta istriku akan ambil raport anak kami yang kebetulan sekelas dengan anak Rita yang telah besar.
Untuk menghindarkan keraguan istriku, saat berjumpa saya cuma mengangguk tersenyum sekalian mengedipkan mata Untungnya Ritapun mengerti dengan tidak mengajakku bicara hingga istriku tidak meletakkan berprasangka buruk
“Hei kok mas Adhie diam saja?, hayo sedang mikir apa… kotor ya?” sapanya ditelepon yang mencengangkan saya
“Gak kok Rit, hanya sedang membayangkan kamu saja, kok kamu lebih oke sekarang” candaku yang diterima derai tawanya yang renyah
“Mas kantornya masih dari sana khan?, singgah kerumah kapan2 mas” tuturnya sekalian mengatakan alamat tempat tinggalnya yang seringkali saya lewati jika akan kekantor
“Rita sudah dicerai 2 tahun waktu lalu lho mas” tuturnya
sebenarnya saya sudah tahu itu sebab keluarga kenalanku sisa suaminya sempat ramai saat tahu sisuami/bapak memiliki istri simpanan. Kamipun bercakap ditelepon panjang lebar diselingi humor2 sedikit bau seks yang terkadang disikapi Rita sekalian mengatakan “Wah kalau ngobrolnya ini, yang ribet Rita mas, tidak ada pelampiasan,kalau mas Adhie sich enak”, saya ketawa dengar itu serta janji akan singgah tempat tinggalnya
Esok harinya sebab kebetulan supirku tidak masuk sebab ijin melihat orang tuanya yang sakit dikampung, pada perjalanan ke arah kantor saya membelokkan mobilku kealamat rumah Rita saya berpikir tidak ada kelirunya singgah sesaat di rumah Rita
Setibanya dimuka alamat rumah yang diberi Rita, saya lihat Rita sedang belanja sayur dimuka pintu pagar tempat tinggalnya Akupun memarkir mobilku serta dari dalam mobil memerhatikan Rita sekalian menanti ia usai belanja sayur
Rita kenakan daster yang longgar serta kelihatan rambutnya dibungkus handuk hingga saya tahu ia barusan usai mandi Sesudah usai belanja serta tukang sayur telah menjauh, akupun memajukan mobilku serta memarkir dimuka pagar tempat tinggalnya Saat saya turun dari mobil serta mendekati pintu pagar, Rita terhenyak terkejut melihatku
“Eh mas Adhie, kirain siapa Wah sorry mas Rita sedang amburadul habis mandi serta berbelanja nih, maklum ke-2 pembantu sedang pulang kampung” tuturnya sekalian mempersilahkan saya masuk Akupun masuk serta duduk diruang tamunya yang walau tidak besar tapi teratur bagus serta berseni
Rita permisi tinggalkan saya untuk menempatkan belanjaannya didapur Sekalian menanti saya melihat-lihat koleksi photo yang terpajang didinding ruangan tamu yang umumnya ialah foto2 Rita yang dahulu pernah jadi seorang photo mode
Memperbandingkan Rita saat ini dengan foto2 yang terpajang, sedikit beralih, saya rasa sebab Rita yang ada darah Aceh serta Betawi rajin menjaga badan serta senam Rita kembali keruang tamu dengan bawa 2 minuman hangat, saat melihatku sedang memerhatikan koleksi fotonya, ia mengatakan
“Itu cuma beberapa foto2 Rita mas, yang keren2 Rita pasang dikamar”,
“Keren bagaimana Rit?, ini saja menurutku telah oke2 tuh” sahutku
“Wah kalau simak yang dikamar dapat bengong kelak mas Adhie” tuturnya sekalian ketawa serta duduk disofa didepanku
Rita telah melepas lilitan handuk dikepalanya tetapi masih memakai daster, terus jelas Rita kelihatan benar-benar cantik dengan rambut terurai basah Belum juga daster minimnya yang terkadang menerawang menunjukkan bentuk tubuhnya yang aduhai, ditambah lagi saat menempatkan minuman yang automatis ia tundukkan tubuhnya saya bisa lihat belahan dada nya dengan jelas sebab Rita tidak kenakan BH di balik dasternya, panorama sensual itu langsung membuatku horny serta kontolku langsung mengeras
“Belanja sayur barusan murah ya Rit?” tanyaku bercanda,
“Abis yang berbelanja cantik serta sexy sih”,
“Ah mas Adhie dapat aja” tuturnya tersipu serta mukanya merona merah meningkatkan cantik mukanya
selanjutnya Ritapun menceritakan mengenai kasusnya, dimana istri pertama suaminya pernah mendatangi tempat tinggalnya yang membuat kericuhan Sebab masalah itu suaminya mendapatkan tegoran keras serta harus menceraikan Rita Saya lihat airmatanya menggenang dipelupuk matanya saat bercerita itu, serta Rita menghapusnya dengan tissue Untuk mengubah perbincangan yang membuat susah berpikir, saya menanyakan kepadanya
“Emang foto2 kamu yang dikamar se-sensual apa sich Rit?”
“Mau simak mas?, tetapi janji ya jangan diketawain” jawabnya yang saya iyakan, selanjutnya ia mengajakku ke arah kamar tidurnya untuk menunjukkan koleksi fotonya
Berjalan dibelakang Rita dalam jarak yang dekat, saya bisa mencium berbau harum sabun dari tubuhnya serta dengan jelas saya bisa lihat bongkahan pantatnya yang bergoyang saat mengambil langkah Nyaris saya tidak bisa meredam diri untuk memeluk tubuhnya dari belakang, untung saya masih jaga image dengan meredam diri Setibanya dikamar tidurnya, saya sempat terhenyak lihat seputar sepuluh koleksi photo Rita memiliki ukuran 1/2 poster yang keseluruhannya artistik hitam putih
Istimewanya keseluruhnya photo itu menunjukkan badan telanjangnya !!!
“Apa komentar mas Adhie?” tuturnya mengagetkanku yang bengong lihat koleksi foto2 itu
“Wah spesial foto2 kamu Rit, bagaimana aslinya ya”, sekalian mencubit pinggangku Rita mengatakan
“Ih… mas Adhie genit, waktu ingin simak aslinya Rita, sudah tua nih saya mas”
Sebab ia tidak melepas cubitan dipinggangku, karena itu saya tangkap tangannya dengan sedikit menarik hingga badan Rita tidak imbang serta cukup sempoyongan tubuhnya merapat ketubuhku yang dengan refleks saya peluk Memeluk ubuh Rita yang cuma dibalut daster tipis sangat terasa sensual, ditambah lagi saat ia menengadahkan mukanya yang cantik memiliki jarak benar-benar dekat sama wajahku
“Eh mas, ingin apa? lepasin Rita mas” tuturnya dengan cukup meronta dipelukanku Sebab telah dipenuhi nafsu otakku, saya tidak melepas pelukanku, justru selanjutnya saya cium bibir indahnya serta kukulum “Mmmmffff… jangggaaan…mass… inget… sss hhh” tuturnya sekalian masih meronta akan melepas pelukan serta ciumanku Dengan tinggi seputar 163 serta berat sepandan, rontaan Rita tidak bermakna bagiku yang tinggi 170/76
Sekalian masih mengulum bibirnya, saya mulai meremas bongkahan pantat sexynya serta cukup sedikit kuangkat keatas serta merapat ketubuhku
“Mmmmmm… masss… ssshhhh” gumamnya yang sekarang tidak meronta malah membalas ciumanku
Kumasukkan lidahku kemulutnya langsung diterima dengan hisapan pada lidahku, selanjutnya ia berupaya masukkan lidahnya kemulutku yang langsung kuhisap kuat2 Tanganku yang semula mermas pantatnya, sekarang telah mulai meraba pahanya yang mulus sekalian menyingkapkan dasternya,
saat tanganku sampai diselangkangan yang dibungkus celana dalam tipis, kuusap2 belahan memeknya yang membuat menggelinjang serta semakin bernafsu menciumku Saya sisipkan jariku lewat tepi celana dalamnya untuk sentuh memeknya serta secara halus saya kork serta raba, sesaat ciumanku saya turunkan kelehernya selanjutnya turun kedadanya
Dari bali daster yang dikenai, kuciumi teteknya yang memiliki ukuran 36 serta wooww…masih kencang, lantas saya hisap putingnya dari balik daster yang dikenainya Sensasi rasa puting yang kuhisap dengan kain dasternya dimulutku membuatku semakin bernafsu, sesaat berasa memeknya mulai basah oleh rabaan jariku
“Oooooooohhhhh… maasss……enaaaakkk… trusss ss… …sayaaaang” tuturnya sekalian meremas rambutku Geli gesekan kain daster diputing teteknya bercampur dengan hisapan serta gigitanku membuat semakin menggelinjang tidak karuan Secara cepat saya membuka daster yang dikenainya, begitupun celana dalamnya hingga sekarang Rita berdiri dalam kondisi bugil Kuraih teteknya, kuremas remas dengan sedikit kasar sekalian memilin putingnya yang membuat Rita jadi liar
Lantas kuciumi ke-2 teteknya berganti-gantian sebelum turun serta mulai menciumi selangkangannya Dengan urutan jongkok diselangkangannya saya mulai menjilati memeknya Rita dengan berdiri serta samping kakinya ditopangkan dipahaku cukup sedikit mengangkang sampai menunjukkan memeknya yang indah serta dicukur bersih
Saat mulutku menjumpai klitorisnya, kujepit klitorisnya yang sebesar kacang kedelai serta telah mengeras dengan bibirku serta saya hisap sekalian menjilat klitorisnya sesaat tanganku bermain dilubang anusnya Kulihat Rita pejamkan matanya sekalian meremas remas ke-2 teteknya sendiri sekalian menggoyahkan pinggulnya menyeimbangi jilatanku dimemeknya
“Sssssssshhhhhhh………puaaaassssiiin nn Ritaaaa…masssss……aggghhhh… ohhhh… mauuuu u… kluarrrr” serta sekalian tubuhnya meregang, Rita menjepitkan ke-2 pahanya dikepalaku yang membuatku sedikit susah bernafas dan berasa cairan memeknya dilidahku makin bertambah banyak, Rita telah kliamaks
Sesudah terdiam sesaat, Rita sekalian tersenyum menarik tubuhku, melepas baju yang kukenakan sekalian menciumi wajahku setelah saya telanjang bundar membimbingku rebah di tempat tidur “Sekarang giliran Rita ngerjain mas Adhie” tuturnya sekalian mengecup kepala kontolku yang tegak gagah bediri pada posisiku yang telentang
BACA JUGA : Sahabat Istriku Yang Menjanda
Perlahan-lahan Rita menjilati tangkai kontolku naik serta turun sekalian kadang-kadang mengecup kepala kontolku Rasa geli serta nikmat tidak terhingga saat Rita dengan lidahnya mencari urat yang mencolok dikontolku Ditambah lagi saat ia buka lubang kencingku denganlidahnya selanjutnya mengisap kuat2…
“Aggggghhhhh… seddddaaaap……ayooooo isap… kuattttt…anjiiiingggggg… ”, seperti biasa pada saya keluarkan kata2 kotor serta kasar Sluuuurp… sluuurp… suara mulut Rita mengulum kontolku sebab dengan menyengaja ia keluarkan banyak ludah saat mengulum kontolku, saya merasakan sensasi yang hebat
“Jilatiiiin…kontollllkuuu… sebeluuum akuuu…entotin…memekkkkmuuuuu…bangsaaaat” teriakku liar sekalian menarik tubuhnya serta meposisikan kami 69 lantas saya kembali menjilati memeknya pada saat Rita asik mengerjai kontolku dengan nikmat
Lidahku kusapukan keseluruh permukaan memeknya selanjutnya mengelilingi lubang anusnya sebelum kembali kememeknya serta mengisap kuat2 klitorisnya Karena sangat enaknya Rita sempat hentikan kulumannya dikontolku sekalian mendesis
“SSsssshhhh…oooohhhh” saat klitorisnya saya gigit2 kecil
“Aku telah tidak tahan mas” tuturnya sekalian bangun serta berjongkok dengan membelakangiku selanjutnya sekalian menggenggam tangkai kontolku perlahan ia turunkan pinggulnya masukkan kontolku keliang senggamanya yang merasa benar-benar sempit sebab cukuplama tidak dijamah kontol lelaki
Karena sangat semptnya seringkali Rita si sisa istri simpanan berhenti sebelum meneruskan masukkan kontolku Kudengar ia cukup mendesah kemungkinan berasa perih dinding memeknya dimasuki kontolku sesudah semua kontolku masuk “Heeek…oooohhh… penuh memekku massss” rintihnya Lantas Rita mulai menunggangikontolku, menaik turunkan, memutar pinggulnya dengan liar
“Aggghhhhh… enaaaakkkk…bangettttttt…masssss sssssshhhhh
“desisnya sekalian menggoyahkan pinggulnya dengan liar
sebab urutan duduknya membelakangi saya saat tunggangi kontolku, terkadang saya bangun mencium punggung serta leher belakangnya sekalian meremas teteknya dari belakang dengan gemas Kedengaran Rita si sisa istri simpanan cukup kesakitan saat kuremas kasar teteknya
“Addduuuhhhhhhh…… terusss… sakitinnnnn … akuuuu…massss” teriaknya yang rupanya Rita senang seks kasar “Teruuussssss…… entottttiiiin kontollllkuuu… bangsaaaattttt” gumamku sekalian terkadang meningkatkan pantaku untuk menjumpai goyangan pinggulnya Serta
“Adddddduuuuhhhhh… akuuuu…keluuuuaaaarrrr sayaaaaang” teriaknya sekalian percepat goyangan selanjutnya berasa dinding memeknya semakin keras menjepit tangkai kontolku serta terasanya tangkai kontolku disiram cairan di dalam memeknya
Sesudah klimaks yang ke-2, Rita si sisa istri simpanan terdiam sekalian menghela nafas panjang nikmati klimaksnya pada urutan menempati kontolku yang masih keras di dalam memeknya Tanpa ada melepas kontolku di dalam memeknya, saya dorong tubuhnya hingga Rita pada urutan menungging, lantas dengan ganas serta liar kugenjot Rita pada urutan doggie model Sekalian kuciumi punggung, leher serta belakang telinganya saya terus meneruskan genjotan kontolku dimemeknya
“Aaaaagggghhh………terussssss… mas ssss… genjoooottt…yanggggg… dalaaaam…entotinnnnn akuuu …masss” teriaknya saat dia kembali terngsang birahinya oleh genjotan serta ciumanku Terkadang rambut indahnya saya tarik kasar sekalian menepuk ke-2 pantatnya
“Yeeeeahhhh… rasaaaaiiin…kontollllkuu… pela cuuuurrrrkuuu” bentakku dengan makin menguatkan genjotanku Rupanya Rita benar-benar senang dengan perlakuan serta kata2 kasarku
“Yaaaaaaa…… akuuuu… pelacuuuurmuuu……ent oooot akuuu dalammmm …dalaaaam” katanya sekalian memaju mundurkan pantatnya menyeimbangi entotanku
Cocok dengan urutan doggie model, saya balikkan tubuhnya serta mengusung ke-2 kakinya kepundakku selanjutnya kembali memompa memeknya sekalian meremas kasar teteknya Putingnya kupilin-pilin serta tarik yang membuat Rita si sisa istri simpanan cukup kesakitan tetapi nikmat “Yeeeeeaaahhhh………aggghhhh… ssshhhhh” desisnya
“Masssss… Ritaaaa… gakkkk…tahaaaannn… mauu uu kluaaaarrrrr… lagiiiiiiii”, “Iyaaaaaa… babiiiii… ayyyyoooo… bareeengggg g… akuuu jugaaaaa…” kataku saat kurasa saya akan keluarkan spermaku Pompaanku semakin cepat serta dalam, sesaat dinding memeknya kembali menjepit keras kontolku…dan…croooooot… crooooot akupun keluarkan spermaku di dalam memeknya sesaat Rita dengan bersamaanpun kembali klimaks
Sesudah klimaks kami terdiam berangkulan sekalian coba mengendalikan nafas kami yang tidak teratur ”Maaf ya Rit, saya khilaf Setelah kamu sich sexy serta cantik” kataku selanjutnya sekalian mengecup lembut bibirnya, “Ooh tidak apa2 mass, terima kasih mas telah membantu Rita dengan memberi kepuasan Rita Lagian baru sekali ini Rita merasakan betul2 senang, suami Rita dahulu tidak dapat muasin Rita mas” jawabnya sekalian membalas kecupanku
Sesudah bersihkan diri dikamar mandi, saya kenakan pakaian serta pamit kekantor Sebelum keluar dari tempat tinggalnya saya sempat mencium muka cantiknya, serta kami janji untuk mengulang jika ada peluang
Demikian kisahku dengan seorang janda cantik sisa istri simpanan. Sejauh ini saya paling senang dengan wanita masak 1/2 baya. END
0 komentar: