Selasa, 18 Februari 2020

Sahabat Istriku Yang Menjanda




Cerita Sex Menggairahkan    Cerita ini berlangsung beberapa waktu berlalu waktu kami sedang ada dikota B, kota kelahiran istriku, kebetulan kami memiliki rumah dari sana serta waktu itu berlibur anak sekolah. Telah 2 hari kami ada di kota, hampir semua pojok kota kami telusuri serta anak anak juga suka nikmati liburannya dengan berkunjung ke beberapa tempat wisata di kota berhawa sejuk itu. Waktu itu kami sedang ada disebuah factory outlet saat satu suara terdengar. 

“Heii……, apa kabarnya ..? seorang wanita berumur sedikit di atas istriku tau-tau 1/2 berteriak menyapa Anita, “Eh.., Mira….apa kabarnya..” jawab istriku langsung mendekati wanita itu serta mereka sama-sama berangkulan. “Pa…ingat kan..ini Mira….” kata istriku “Tentu saja saya ingat…apa berita..? “tanyaku menyalaminya Mira ialah teman dekat istriku saat kuliah…, mukanya ciri khas sunda, tidak cantik, tetapi putih serta bersih, paling akhir kami berjumpa empat tahun kemarin disuatu pesta di Jakarta, saat itu dia hadir dengan suaminya.., lupa..saya namanya… tetapi suaminya ialah seorang arsitek. Ke-2 wanita lantas bercakap entahlah apa yang dibahas tetapi terlihat mereka bicara tidak putus – putusnya, serta istriku kelihatannya lupa jika dia sedang berbelanja, serta akupun melangakah tinggalkan mereka serta menggandeng anak anaku melanjutkan berbelanja kami, kubiarkan istriku melepas kerinduan dengan sahabatnya. Tidak lama kemudian ke-2 wanita itu menghampiriku serta Mira pamit ingin pulang. “Kasihan…ia telah bercerai” kata istriku dimobil “Lho..kok…? tanyaku ”suaminya kawin dengan wanita lain, serta dia tidak ingin dimadu, ya pada akhirnya mereka cerai…sudah 3 tahun dia menjanda” panjang lebar istriku menerangkan “Lalu…?” tanyaku “Ya sudah…Mira saat ini buka butik” jelas Anita Pembicaraan berhenti sampai disana sebab anak anak mulai cerewet meminta makan serta kamipun berhenti dalam suatu restoran yang sejak dahulu jadi berlangganan kami. “Pa.. Mira kusuruh ke sini ya…, sebelum kita pulang, agar ia nginep disini…” istriku buka pembicaraan sore itu saat kami sedang enjoy di teras rumah kami yang terdapat cukup pada bagian atas kota “Boleh” jawabku..serta benar-benar …saat itu tidak ada satupun pertimbangan yang aneh aneh lewat di benakku, saya sedang melepas semua pikirang mengenai pekerjaan serta betul-betul santai, juga anak anak tidak ingin tinggal diam…selalu ribut tidak karuan Anita ambil HP nya, 1/2 jam dia bercakap dengan sahabatnya itu, serta mendekati jam 8, saat kami barusan mengakhiri makan malam kami, suara mobil masuk halaman.. “Hai…..” sapa Mira saat kami menyambutnya, malam itu dia terlihat fresh dengan celana panjang yang cetak bentuk pantatnya serta atasan mode saat ini yang cukup gombrong itu, tetapi hingga saat itu kembali saya belum ‘memikirkan hal itu’ benar-benar.. Istriku selekasnya menarik tangan wanita itu serta mengajaknya dalam sesaat pembantu kami membawakan barang bawaannya masuk rumah. 

Kebetulan rumah kami cukup besar serta masih mempunyai satu kamar yang tidak terpakai, serta kesitulah barang bawaan Mira diletakkan. Malam itu saya masuk kamar lebih dulu, sesudah anak anak tertidur, sesaat istriku masih asik bercakap dengan kawannya, serta selang beberapa saat saya terlelap. Rasa hangat serta geli yang nikmat menyadarkanku, serta saya tahu jika mulut istriku telah mengulum tangkai kemaluanku yang selekasnya berdiri walaupun saya sendiri masih 1/2 sadar, entahlah kapan celanaku telah turun sampai kelutut saya betul-betul tidak tahu. Tidak lama kemudian tanpa ada melepas mulutnya dari tangkai kemaluanku, celanaku telah lepas semuanya, serta mengejar pakaian yang lain. Sesudah sama-sama mencumbu, menjilat serta bergumul, pada akhirnya dengan urutan di atas Anita memasukkan tangkai kemaluanku dalam vaginanya yang hangat itu serta mulai bergoyang, semula perlahan-lahan makin lama makin cepat, sesaat mulutnya berdesis seperti orang kepedasan. “Srrrt…” saya tidak tahan serta melepas air maniku lebih dulu dalam vagina istriku yang terus bergoyang memburu pucuk kenikmatannya, serta pada akhirnya beberapa puluh detik selanjutnya istriku melenguh serta mendesis desis saat dia meraih klimaxnya, untung …pikirku…telat sedikit saja kemaluanku telah melemas serta dapat pusing ia jika gagal sampai klimaxnya. Badan istriku ambruk di atas tubuhku, dan…plop…..kemaluanku lepas sendirinya, kami berciuman serta sama-sama memeluk, yah…walaupun banyak penjelajahan kami tetapi setiap saat terkait seks... kami benar-benar senang serta nilai keintiman yang ada antara kami jika sedang berdua benar-benar tidak sama dibandingkan jika sedang ‘bertualang’. Kami sedikit bercakap malam itu, lelah sesudah sepanjang hari berputar-putar putar serta berbelanja dan enaknya seks yang barusan kami rasakan membuat kami selekasnya terlelap dalam selimut….berangkulan telanjang bundar. Pagi pagi saya telah terjaga…, lihat istriku masih tidur.. saya lantas kenakan celana pendek serta kaos oblong, masuk kamar mandi yang ada diadalam kamr, bersihkan muka…lalu keluar keruang makan…ceritasexterbaru.net cari kopi. Waktu lewat dapur kulihat Mira sedang asik mengeduk kopi digelas…dan saat melihatku nia tersenyum… Mira cuma kenakan pakaian tidur yang cukup tipis… serta buah dadanya yang waktu itu tidak memakai bra… membayang jelas…, masih pagi.., baru bangun……. lihat panorama seperti itu…langsung saja ‘adik kecil’ diselangkangan berontak keras…. 


“Mas… kopinya senang manis ?” bertanya Mira “Lho..kok…mana pembantu..waktu kamu yang buat ..?” tanyaku “Kusuruh kepasar….Mira ingin masak jika boleh… bertanya Anita deh….hobi Mira kan masak..” jawabnya. Ingin kutanya ‘hobby’ nya lainnya..tetapi mengingat dia rekan istriku serta saya belum dikasih sinyal oleh istriku saya jaga lidahku agar jangan nakal…. “Jangan begitu manis..ah….kelak dapat diabetes…” jawabku, hampir…saja kulanjutkan…’kalau diabet dapat impoten…rugi …’ tetapi kembali kujaga lidah ku.. Siang itu saya santai dikamar sesaat istriku serta Mira asik memasak…, anak anaku asik dengan masalah mereka masing – masing dikamarnya “Hey….makanan telah siap.”teriak istriku serta udara dingin kota Bandung dan situasi yang nyaman benar-benar membuat kami lapar... Mataku sempat mencari badan Mira yang terlihat repot mengambil nasi, menyipakan lauk pauk serta dengan tank top ketat, celana jeans yang dikenainya cetak bentuk tubuhnya, sebenarnya wanita ini bukanlah wanita yang akan kita pikirkan, berumur mendekati pertengahan, mukanya biasa saja tidak cantik, tubuhnya juga tidak sekencang gadis muda.. tetapi kulitnya benar-benar putih serta bersih, dari muka dan penampilannya dan langkah bicaranya kelihatan jelas jika dia bukan ‘petualang’, serta yang cukup ‘mengganggu’ pemikiranku ialah sdh 3 tahun bercerai…’jangan jangan telah rapat kembali’ Pepes ikan mas, sayur asam, sambal serta ayam goreng yang nikmat dalam sekejap bersih tandas serta sesaat selanjutnya saya telah terlena dalam mimpi, entahlah apa yang dibuat istriku, sahabatnya serta anak anak tidak kupedulikan . Sesudah mandi sore kami meluangkan diri pergi ke mall, beli jagung bakar, makan malam serta mendekati Pk. 9.00 malam kami telah kembali kerumah…anak – anak langsung masuk kamar serta tidak lama kemudian situasi telah sepi… Saya sedang membaca dikamar saat istriku masuk serta duduk disampingku, dengan muka yang berbinar-binar dia mengatakan. “Pa..menurut papah Mira bagaimana..?” tanyannya tau-tau. “Bagaimana apa…”tanyaku “Ah…mama kan lihat papah memerhatikan Mira, waktu makan tadi siang, … minat….?” lanjut istriku “Mmmmm bukan gitu” lantas kusampaikan isi pemikiranku tadi siang serta istriku mencubitku “buktikan ingin ? lubangnya masih ada atau tidak..? jawab Anita. “Mm……….tetapi kan ia rekan mama serta belum pasti mengerti pola hidup kita” jawabku, langsung ada yang merasa bergerak antara pahaku…’kalau iya cukup kan…’pikirku Telah kelamaan istriku kenal diriku…kali inilah sebagai ‘pengatur laku’ “sudah..intinya papah..nurut saja. ya…nggak rugi deh…” lantas sekalian mencium pipiku dia bergerak keluar kamar… Saya coba kembali pada bacaanku, tetapi konsentrasi ku telah buyar.. Seputar lima belas menit selanjutnya pintu kamar terbuka serta masuk istriku dan Mira yang telah bertukar baju dengan daster, mukanya terlihat fresh dengan rambut diikat kebelakang sesaat dadanya terlihat menggantung terlepas..sayang daster batik yang dikenainya cukup tebal..hingga tidak ada bayangan yang timbul… 

“Ngobrol di sini saja ya Mir…, pa bisa kan Mira bercakap dahulu di sini ..?,” pembantu belum tidur tonton TV, dikamar Mira tidak enak, tidak ada Exhaust Van nya”…, memang kadang istriku merokok, teringat kan jika asap rokok tidak dikamar tidak dapat keluar..? “Walau awalannya cukup canggung tetapi sesaat saja perbincangan kami telah relax, Anita duduk disisiku serta kami duduk diranjang bertumpu enjoy, sesaat Mira duduk diujung ranjang…., kami bercakap segalanya sampai satu waktu istriku menanyakan..(saya percaya ia telah menanyakan sebelumnya…tapi diulang untuk ku), “Mir… jika bisa tahu….kamu kan telah pisahlah 3 tahun sama bekas mu…, nah jika ‘kepingin…itu..’ bagaimana kamu mengatasinya…? tanpa ada tedeng aling aling Anita menanyakan yang membuat muka Mira merah buat kepiting rebus. “Ya…gitu deh……….., sudah ah….kok nanya in yang begituan sih…….” jawab Mira tersipu. Tau-tau Anita bangun, lantas ambil lap top yang biasa kugunakan, meletakannya dipangkuannya dan… menyalakannya dan menyebut Mira mendekat… Saya cuma memerhatikan apa yang dikerjakan istriku…walau saya tahu apa yang ada dipikrannya, sekejab selanjutnya terdengar suara Mira berteriak kecil… ”Ih…gila ya kamu……..” sekalian melirik kearahku. Berkali kali terdengar jerit ketahan Mira waktu lihat apa yang tersaji di laptop ku, ya..kelompok gambar foto ‘petualangan’ kami… berbagai occasion yang telah ku compile pada suatu album, ada yang istriku sedang ‘dikeroyok’, ada yang sedang swinging dengan pasangan lain serta jenis macam yang lain. “Sebentar ya…” kata Anita waktu lalu bergerak ke kamar mandi Mira tidak menjawab tetapi matanya terus memandang monitor lap top dengan muka yang beralih ganti..di antara yakin serta tidak..di antara ingin tahu serta tertarik….dia masih asik menscroll gambar gambar itu serta Anita yang telah kembali duduk didekatku…tangannya langsung menyelinap dalam celana pendek yang kukenakan. Istriku lantas merangkul leherku, mencium bibirku..lidah kami sama-sama bertautan serta tangannya dengan nakal mainkan kemaluanku yang masih tersimpan di dalam celana pendek yang kukenakan…beberapa waktu selanjutnya celana yang kukenakan telah terlepas… Saat Anita menengok…ia terpana….sebab waktu itu istriku sedang asik menjilat serta mengisap tangkai kemaluanku…dan saat istriku lihat jika sahabatnya memerhatikan nya…ia hentikan gerakannya serta memberikan sinyal supaya mendekat…. serta entahlah sadar atau mungkin tidak Mira dekati kami duduk selain tempat tidur.

Datang –tiba istriku menarik tangan Mira serta meletakannya di tangkai kemaluan ku yang telah mengeras. Tangan yang merasa dingin berjumpa dengan tangkai kemaluan yang benar-benar panas…memberikan sensasi padaku..serta benar seperti kata istriku……. Mira telah kelamaan tidak sentuh laki laki…, tidak lama kemudian dua mulut mungil jadikan tangkai kemaluanku jadi ‘mainan’, waktu Mira mengisap kepala kemaluanku istriku menjilati bijiku serta demikian bolak balik…kujulurkan tanganku…kutarik Mira supaya merayap keatas serta tidak lama kemudian bibirnya telah berpagutan dengan bibirku… Saat dasternya kulepas..payudaranya terpajang jelas…puting susunya semakin besar dari istriku merah cukup kehitaman, kontras dengan kulit putihnya…, serta walaupun sdh tidak padat serta cukup turun sedikit tetapi asik juga. Mulutku melumat puting susu yang telah mengeras itu serta tanganku menyelinap ke bawah pusarnya…terasa selangkangan yang lembab cukup basah…dengan bulu bulu yang cukup lebat. Istriku yang pahami apa yang kuinginkan, hentikan gerakannya menjilati kemaluanku..lantas memberikan peluang padaku untuk mengubah urutan. Kubaringkan Mira telentang..serta kucium bibirnya…lalu perlahan-lahan jilatanku menjalar turun…lehernya, pundaknya serta buah dadanya ubah bertukar kujilati serta kuhisap putingnya sesaat dia cuma pejamkan mata mengeluh lirih…. Lidahku turun terus kebawah…dan saat sampai di perutnya dia mulai menggelinjang…kuambil bantal..kuminta dia mengganjal pinggulnya serta sekarang saya mulai konsentrasi pada vagina yang merekah membasah itu. Dengan ke-2 tanganku kusibak bulu bulu di ruang itu….kubuka vaginanya…dan lidahku mulai menari nari di klitorisnya…, kadang-kadang menerobos masuk serta kembali menjilat, mengisap serta menjilat.. Anita yang rupanya tidak tahan dari belakang ‘menyerang’ku. “Ssshh…..aduh….sdh tidak tahan……” kadang-kadang kepalaku dijepitnya dengan pahanya..serta saya pahami..telah kelamaan dia ‘haus’..karena itu saat saya mengakhiri permainan lidahku serta merayap naik ketas tubuhnya dengan dan merat tangannya menyongsong serta memelukku, serta sesudah tangkai kemaluanku terukur pas dengan perlahan-lahan mulai kubenamkan…Mira mengerang…. buka pahanya makin lebar,…setelah kepala kemaluanku masuk…dengan satu hentakan yang disertai desahan keras dari wanita ini kubenamkan tangkai kemaluanku sampai habis. Kubiarkan sekejap kemaluanku terbenang dalam vagina yang benar-benar hangat tetapi ‘legit’ itu, memang sich kelebihan wanita jawa barat biasanya dapat membuat vaginanya enak..tidak kering cukup basah sedikit, tetapi legit..atau dampak senang makan lalaban?..serta baru selanjutnya kutarik sedikit…lalu kubenamkan ..demikian berulang-ulang – ulang… sesaat Mira memeluk serta kakinya serta memutari pinggangku… Datang kurasakan sensasi lain…wah…….nyatanya istriku menyeka serta memegangi bijiku waktu tangkai kemaluanku bergerak memompa turun naik di vagina Mira, serta sesat kemudia bukan usapan yang kurasakan tetapi …..jilatan….gila…………….rasa nikmat yang mengagumkan menyerangku …………, tangkai kemlauanku tenggelam diapit kemaluan Mira serta lidah Anita menjilati bijiku..kadang-kadang batangku terjilat waktu tertarik keluar….. 

“Mm……….tetapi kan ia rekan mama serta belum pasti mengerti pola hidup kita” jawabku, langsung ada yang merasa bergerak antara pahaku…’kalau iya cukup kan…’pikirku Telah kelamaan istriku kenal diriku…kali inilah sebagai ‘pengatur laku’ “sudah..intinya papah..nurut saja. ya…nggak rugi deh…” lantas sekalian mencium pipiku dia bergerak keluar kamar.. Saya coba kembali pada bacaanku, tetapi konsentrasi ku telah buyar.. Seputar lima belas menit selanjutnya pintu kamar terbuka serta masuk istriku dan Mira yang telah bertukar baju dengan daster, mukanya terlihat fresh dengan rambut diikat kebelakang sesaat dadanya terlihat menggantung terlepas..sayang daster batik yang dikenainya cukup tebal..hingga tidak ada bayangan yang timbul… “Ngobrol di sini saja ya Mir…, pa bisa kan Mira bercakap dahulu di sini ..?,” pembantu belum tidur tonton TV, dikamar Mira tidak enak, tidak ada Exhaust Van nya”…, memang kadang istriku merokok, teringat kan jika asap rokok tidak dikamar tidak dapat keluar..? “Walau awalannya cukup canggung tetapi sesaat saja perbincangan kami telah relax, Anita duduk disisiku serta kami duduk diranjang bertumpu enjoy, sesaat Mira duduk diujung ranjang…., kami bercakap segalanya sampai satu waktu istriku menanyakan..(saya percaya ia telah menanyakan sebelumnya…tapi diulang untuk ku), “Mir… jika bisa tahu….kamu kan telah pisahlah 3 tahun sama bekas mu…, nah jika ‘kepingin…itu..’ bagaimana kamu mengatasinya…? tanpa ada tedeng aling aling Anita menanyakan yang membuat muka Mira merah buat kepiting rebus. “Ya…gitu deh……….., sudah ah….kok nanya in yang begituan sih…….” jawab Mira tersipu. Tau-tau Anita bangun, lantas ambil lap top yang biasa kugunakan, meletakannya dipangkuannya dan… menyalakannya dan menyebut Mira mendekat… Saya cuma memerhatikan apa yang dikerjakan istriku…walau saya tahu apa yang ada dipikrannya, sekejab selanjutnya terdengar suara Mira berteriak kecil… ”Ih…gila ya kamu……..” sekalian melirik kearahku. Berkali kali terdengar jerit ketahan Mira waktu lihat apa yang tersaji di laptop ku, ya..kelompok gambar foto ‘petualangan’ kami… berbagai occasion yang telah ku compile pada suatu album, ada yang istriku sedang ‘dikeroyok’, ada yang sedang swinging dengan pasangan lain serta jenis macam yang lain. “Sebentar ya…” kata Anita waktu lalu bergerak ke kamar mandi Mira tidak menjawab tetapi matanya terus memandang monitor lap top dengan muka yang beralih ganti..di antara yakin serta tidak..di antara ingin tahu serta tertarik….dia masih asik menscroll gambar gambar itu serta Anita yang telah kembali duduk didekatku…tangannya langsung menyelinap dalam celana pendek yang kukenakan. Istriku lantas merangkul leherku, mencium bibirku..lidah kami sama-sama bertautan serta tangannya dengan nakal mainkan kemaluanku yang masih tersimpan di dalam celana pendek yang kukenakan…beberapa waktu selanjutnya celana yang kukenakan telah terlepas… Saat Anita menengok…ia terpana….sebab waktu itu istriku sedang asik menjilat serta mengisap tangkai kemaluanku…dan saat istriku lihat jika sahabatnya memerhatikan nya…ia hentikan gerakannya serta memberikan sinyal supaya mendekat…. serta entahlah sadar atau mungkin tidak Mira dekati kami duduk selain tempat tidur.. Datang –tiba istriku menarik tangan Mira serta meletakannya di tangkai kemaluan ku yang telah mengeras. Tangan yang merasa dingin berjumpa dengan tangkai kemaluan yang benar-benar panas…memberikan sensasi padaku..serta benar seperti kata istriku……. Mira telah kelamaan tidak sentuh laki laki…, tidak lama kemudian dua mulut mungil jadikan tangkai kemaluanku jadi ‘mainan’, waktu Mira mengisap kepala kemaluanku istriku menjilati bijiku serta demikian bolak balik…kujulurkan tanganku…kutarik Mira supaya merayap keatas serta tidak lama kemudian bibirnya telah berpagutan dengan bibirku… Saat dasternya kulepas..payudaranya terpajang jelas…puting susunya semakin besar dari istriku merah cukup kehitaman, kontras dengan kulit putihnya…, serta walaupun sdh tidak padat serta cukup turun sedikit tetapi asik juga. Mulutku melumat puting susu yang telah mengeras itu serta tanganku menyelinap ke bawah pusarnya…terasa selangkangan yang lembab cukup basah…dengan bulu bulu yang cukup lebat. Istriku yang pahami apa yang kuinginkan, hentikan gerakannya menjilati kemaluanku..lantas memberikan peluang padaku untuk mengubah urutan. Kubaringkan Mira telentang..serta kucium bibirnya…lalu perlahan-lahan jilatanku menjalar turun…lehernya, pundaknya serta buah dadanya ubah bertukar kujilati serta kuhisap putingnya sesaat dia cuma pejamkan mata mengeluh lirih…. Lidahku turun terus kebawah…dan saat sampai di perutnya dia mulai menggelinjang…kuambil bantal..kuminta dia mengganjal pinggulnya serta sekarang saya mulai konsentrasi pada vagina yang merekah membasah itu. 


Dengan ke-2 tanganku kusibak bulu bulu di ruang itu….kubuka vaginanya…dan lidahku mulai menari nari di klitorisnya…, kadang-kadang menerobos masuk serta kembali menjilat, mengisap serta menjilat.. Anita yang rupanya tidak tahan dari belakang ‘menyerang’ku. “Ssshh…..aduh….sdh tidak tahan……” kadang-kadang kepalaku dijepitnya dengan pahanya..serta saya pahami..telah kelamaan dia ‘haus’..karena itu saat saya mengakhiri permainan lidahku serta merayap naik ketas tubuhnya dengan dan merat tangannya menyongsong serta memelukku, serta sesudah tangkai kemaluanku terukur pas dengan perlahan-lahan mulai kubenamkan…Mira mengerang…. buka pahanya makin lebar,…setelah kepala kemaluanku masuk…dengan satu hentakan yang disertai desahan keras dari wanita ini kubenamkan tangkai kemaluanku sampai habis. Kubiarkan sekejap kemaluanku terbenang dalam vagina yang benar-benar hangat tetapi ‘legit’ itu, memang sich kelebihan wanita jawa barat biasanya dapat membuat vaginanya enak..tidak kering cukup basah sedikit, tetapi legit..atau dampak senang makan lalaban?..serta baru selanjutnya kutarik sedikit…lalu kubenamkan ..demikian berulang-ulang – ulang… sesaat Mira memeluk serta kakinya serta memutari pinggangku… Datang kurasakan sensasi lain…wah…….nyatanya istriku menyeka serta memegangi bijiku waktu tangkai kemaluanku bergerak memompa turun naik di vagina Mira, serta sesat kemudia bukan usapan yang kurasakan tetapi …..jilatan….gila…………….rasa nikmat yang mengagumkan menyerangku …………, tangkai kemlauanku tenggelam diapit kemaluan Mira serta lidah Anita menjilati bijiku..kadang-kadang batangku terjilat waktu tertarik keluar….. Saya tahu jika ini terus tidak lama tentu tumbang…….. karena itu, ku ubah urutan, tanpa ada melepas tangkai kemaluanku dari vaginanya , ceritasexterbaru.net kubalik urutan sampai Mira sekarang diatasku, sekarang saya memiliki ‘mainan’ tambahan’, buah dada yang bergoyang serta menggayut diatasku dengan bebas kuremas…, kadang-kadang putingnya kuhisap…, di lain sisi istriku bertambah bebas menggarap’ kemaluan ku yang sedang bersatu dalam vagina sahabatnya itu. Mira mulai bergerak teratur….kemungkinan kelamaan tidak merasai kemaluan lelaki membuat tidak tahan begitu lama…..dia turun naik diatasku dengan teratur… makin lama makin cepat..kemaluannya mulai menghangat…dan saya ‘membantunya’ dengan mengisap puting susunya…..serta pada akhirnya dengan satu pekikan ketahan dia lemparkan kepalanya kebelakang..menerkam pundaku serta mendesah lirih… 
”Ah…ssss…………….hhh…………. …..ah……..aduh…..keluar………..” lantas dia ambruk di atas dadaku. Kucium bibirnya serta dengan perlahan-lahan dia kurebahkan kesamping…, sebenarnya saya percaya akalu kuteruskan sedikit dia masih dapat meraih satu klimax walaupun tidak sedahsyat yang baru saja..tetapi saya juga paham jika istriku telah menunggu.. Kusuruh Anita menungging serta dari belakang tangkai kemaluanku yang masih basah kuyup dangn lendir Mira menerobos masuk lubang vagina istriku..yang telah basah…. 

Kami telah kenal satu dengan lain benar-benar baik….karena itu irama yang bertumbuh telah dalam kontrol kami serta sebab tekanan di bijiku telah demikian mendesak…kuberi sinyal pada Anita untuk tingkatkan ‘speed’ serta akhirnya… srrrrt…..creeet……….air maniku menyembur deras isi vagina istriku sesaat istriku sampai klimax saat yang sama serta mendesah desah keras. Lumayan lama kami terdiam serta berangkulan bertiga dalam kondisi telanjang, ubah bertukar ke-2 wanita itu mencium bibirku serta tangan mereka mengelus dan menyeka ngusap kemaluanku yang masih basah itu…, tetapi masih susut. Belum begitu rasa-rasanya beristirahat Mira telah mulai mainkan kembali mulutnya di selangkanganku sesaat Anita berjongkok di atas wajahku serta lidahku langsung menerobos masuk ke lubang vaginanya……, vagina istriku walaupun banyak yang ‘menikmati’ namun tertangani serta berasa nikmat… klitorisnya tetap mungil kemerahan….seputar lima menit kami dalam urutan itu sebelum berbalik… sekarang kembali saya di atas Mira yang dengan memperlebar kakinya terima kemaluanku serta Anita memelukku dari belakang menjilati leher serta belakang telingaku..terkadang lidahnya turun ke bawah sampai ke belahan pantatku…. Saya menggenjot Mira yang terlentang di bawah tubuhku secara teratur serta pada irama yang masih, bibir kami sama-sama berjumpa dalam ciuman yang panas… istriku mengelus serta menyeka usap bijiku yang memberi sensasi nikmat serta seperti tadi………… Mira yang masih haus itu kembali sampai klimax duluan… ”Mas……….ah…….cepet….cepet.. .aduh………… enaaaak..hhh………” serta sesudah semua tubuhnya menegang dia tergolek lemas, saya berhenti sesaat tanpa ada mencabut kemaluanku yang masih tenggelam dalam vagina yang berdenyut denyut itu……. serta semenit selanjutnya mulai kugerakan maju mundur dengan teratur…. ”waw……….geli….ah……..aduhh.. …………” Mira mendesah serta mendesah….tetapi saya melanjutkan gerakanku secara cepat memburu ejakulasi ke-2 yang ingin kugapai…dan 
“Aduh…….keluar…lagi……ah……” serta istriku makin giat menyeka serta meremas bijiku serta saat saya merasakan tidak tahan lagi……kucabut kemaluanku dari vagina Mira serta istriku selekasnya buka mulutnya terima kemaluanku yang basah penuh lendir itu. Tidaklah sampai 2 menit, saya 1/2 menjambak rambutnya menembakan air maniku dalam mulut Anita yang tanpa ada sangsi langsung menelannya., Sesudah melemas, kemaluanku dilepaskan dari mulutnya tetapi bukan bermakna berhenti sebab lidahnya terus menjilati sampai tangkai kemaluanku bersih dari cairan. Sekali ini saya butuh waktu 1/2 jam agar bisa ‘bangkit’ kembali…. serta 1/2 jam lebih dikocok dalam vagina Anita untuk selanjutnya melepas didalamnya yang telah makin berkurang dalam vagina yang semenjak awal ‘belum sempat diisi’ air maniku Entahlah jam berapakah Mira kembali pada kamarnya sebab waktu saya ada dalam pelukannya dengan wajahku tenggelam antara buah dadanya…aku terlelap.Waktu terbangun paginya saya dikasih ciuman yang sangat manis dari istriku… sekalian berbisik ”Mira katakan terima kasih, memiliki papah tambah lebih enak dari mantannya dahulu tuturnya..” saya cuma tersenyum sebab betul-betul merasakan ‘habis…..’, terkuras daya serta air maniku…., Hampir tengah hari baru saya bergerak dari tempat tidur sesudah anak anak ribut tidak karuan ajak pergi.


0 komentar: